PLN Menyiapkan Infrastruktur Kelistrikan untuk Meningkatkan Pelayanan 24 Jam
General Manager PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku-Maluku Utara, Awat Tuhuloula, mengungkapkan bahwa telah dilakukan persiapan infrastruktur kelistrikan guna meningkatkan pelayanan listrik di desa-desa dari enam jam menjadi 12 jam menjadi 24 jam.
“Untuk menjalankan operasi mesin pembangkit listrik selama 24 jam, memang diperlukan beberapa persyaratan teknis yang telah dievaluasi, dan saat ini PLN telah menyiapkan infrastruktur kelistrikannya,” ujar Awat di Ambon pada hari Rabu.
Pernyataan ini juga telah disampaikan oleh GM PT. PLN UIW MMU dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD Maluku.
“Yang paling penting adalah penambahan beberapa unit mesin pembangkit sebagai cadangan, serta peningkatan kapasitas tangki penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM),” tambahnya.
Awat menjelaskan bahwa penambahan tangki BBM ini memerlukan koordinasi dengan Pertamina untuk masalah kuota, dan langkah ini telah direalisasikan tanpa kendala.
“Sejak tahun 2023, sekitar 85 desa yang sebelumnya hanya mendapat layanan listrik selama 12 jam kini telah ditingkatkan menjadi 24 jam melalui pengoperasian mesin pembangkit milik PLN untuk melayani masyarakat,” katanya.
Untuk tahun 2024 hingga 2026, PLN telah merencanakan program peningkatan layanan listrik dari enam jam menjadi 24 jam, tergantung kondisi lapangan.
Hal yang sama juga berlaku untuk desa-desa yang masih menerima layanan listrik selama 12 jam, akan ditingkatkan menjadi 24 jam.
“Untuk mewujudkan program ini, perlu disiapkan mesin-mesin pembangkit karena saat ini tidak ada mesin cadangan di lapangan yang mendukung operasi selama 24 jam,”
Dengan persiapan infrastruktur kelistrikan yang dilakukan oleh PLN, diharapkan pelayanan listrik yang tersedia selama 24 jam dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat di wilayah Maluku-Maluku Utara.