PLN Terus Mendorong Penerapan Smart Meter AMI untuk Layanan Optimal
PT PLN (Persero) terus mempercepat penerapan smart meter berbasis infrastructure metering advanced (AMI) untuk meningkatkan kualitas layanan dan akurasi pengukuran penggunaan daya pelanggan.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama, menyatakan bahwa penerapan teknologi baru ini akan menghasilkan manajemen yang lebih efisien dan responsif, peningkatan akurasi dan transparansi perhitungan KWH meter, dan kemampuan pelanggan untuk melihat profil beban dan tagihan listrik secara real-time.
Berkolaborasi dengan State Grid Corporation of China (SGCC), PLN telah menyelesaikan proyek pilot implementasi smart meter AMI. Proyek ini mencakup 93,54 persen dari 1,2 juta smart meter yang ada di delapan provinsi Indonesia.
Hingga Oktober 2023, PLN telah berhasil menerapkan smart meter AMI di delapan provinsi. Implementasi 100% telah dicapai di beberapa provinsi seperti Sumatera Utara, Banten, Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat. Bali mencapai 86,88 persen.
Pelanggan sekarang dapat memantau konsumsi listrik mereka melalui aplikasi PLN Mobile karena penerapan smart meter ini. Ini memungkinkan mereka untuk memilih layanan pasca atau prabayar dan memungkinkan pemutusan dan penyambungan listrik secara remote tanpa perlu mengunjungi petugas di lokasi.
Kerja sama antara PLN dan SGCC bertujuan untuk meningkatkan layanan pelanggan dan mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia hingga mencapai 75% pada tahun 2040. Tujuan ini dicapai melalui pembangunan jaringan listrik pintar dan digitalisasi sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik tengah.
Diharapkan bahwa kerja sama antara PLN dan SGCC akan membantu kedua bisnis dalam meningkatkan manajemen dan layanan, mendorong transformasi energi menjadi lebih rendah karbon, dan mendigitalisasi sistem kelistrikan.