Tingkat kefatalan infeksi virus rabies hampir mencapai 100 persen, kata Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan, Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Palang Merah Indonesia (PMI).
Dalam diskusi online berjudul “Menjaga Keluarga dan Hewan Peliharaan dari Penularan Rabies” yang diadakan di Jakarta pada hari Jumat, dia menyatakan bahwa tingkat kefatalan (infeksi virus rabies) mencapai angka nyaris 100 persen.
Dokter yang disebut Weka ini mengatakan bahwa gejala rabies pada manusia atau hewan yang terinfeksi menandakan kematian.
Menurutnya, pencegahan sangat penting saat gejala rabies muncul.
Ia mengatakan bahwa gejala awal rabies mirip dengan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot, dan biasanya muncul dalam empat hingga dua belas minggu setelah hewan yang terinfeksi virus rabies menggigit seseorang.
Selain itu, dia menyatakan bahwa dalam beberapa kasus, gejala rabies dapat muncul setelah setahun tergigit. Gejala biasanya muncul dalam waktu 30 hingga 90 hari setelah digigit oleh hewan yang membawa infeksi rabies.
Menurutnya, rabies masih dapat disembuhkan pada manusia, tetapi tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, dan dapat menyebabkan penurunan fungsi otak yang parah atau kematian.
Ia menjelaskan bahwa pembengkakan atau inflamasi pada otak terjadi saat virus menyerang, yang kemudian berdampak pada sumsum tulang belakang dan sistem saraf pusat.
Kematian dapat terjadi pada hari keempat hingga ketujuh setelah gejala muncul.
Akibatnya, Weka mengimbau orang-orang, terutama mereka yang tinggal di wilayah di mana rabies sering terjadi, untuk menghindari kontak dengan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, dan sigung.