“Untuk Mengawasi Karhutla di Musim Kemarau 2023, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Meningkatkan Patroli Darat.”
Untuk meningkatkan pengawasan terhadap wilayah yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang puncak musim kemarau 2023, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) telah meningkatkan patroli darat.
Peningkatan patroli harus dilakukan untuk mencegah karhutla yang dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat. Di Palembang pada hari Selasa, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol. Supriadi, mengatakan bahwa titik panas (hotspot) baru-baru ini meningkat dari 425 titik pada bulan Mei 2023 menjadi lebih dari 700 titik.
Menurutnya, patroli difokuskan pada wilayah yang rentan terhadap karhutla, seperti Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Dengan melakukan pengawasan yang ketat di wilayah yang rentan terhadap karhutla ini, diharapkan dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh faktor alam maupun ulah manusia.
Salah satu dari empat prioritas dalam tugas pelaksanaan personel Polda Sumsel dan jajarannya di 17 kabupaten dan kota di provinsi tersebut adalah mencegah karhutla.
Selain itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol. A Rachmad Wibowo menegaskan pada rapat analisa dan evaluasi (anev) bahwa fokus pada empat hal: konflik sosial, antisipasi karhutla, tindakan teror, dan pelanggaran anggota Polri.
Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau 2023, pihaknya akan mengerahkan personel dari Satuan Brimob, selain mengoptimalkan personel di Polres yang berada di daerah rawan karhutla.
Dia menjelaskan bahwa personel Brimob akan ditempatkan di beberapa kabupaten yang diidentifikasi sebagai rawan karhutla untuk membantu dalam pencegahan dan penanganan karhutla, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dia menyatakan bahwa provinsi dengan luas lahan perkebunan dan hutan sekitar 3,5 juta hektar selalu menghadapi masalah karhutla yang dapat menyebabkan bencana kabut asap setiap musim kemarau.
Pengalaman selama beberapa tahun terakhir dalam menangani karhutla menunjukkan bahwa melibatkan semua kekuatan dari satuan wilayah, termasuk Brimob, dan mendapatkan dukungan dari TNI dan lembaga terkait akan memungkinkan untuk mencapai tujuan ini.
Dia berkomitmen untuk memberikan bantuan maksimal kepada pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah yang rawan karhutla tahun ini untuk mencegah kebakaran besar yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap.
Kabid Humas Polda Sumsel menyatakan bahwa mereka akan melakukan upaya serius untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan, karena dampaknya dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.