Polri Mengantisipasi Ancaman Terorisme dalam Pengamanan Pemilu 2024
Dalam upaya menjamin Pemilu 2024 yang aman dan lancar, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa terorisme merupakan ancaman yang harus mendapat perhatian serius oleh seluruh jajaran kepolisian.
Listyo Sigit menyatakan dalam apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa, bahwa terorisme juga harus menjadi perhatian serius.
Seluruh jajaran kepolisian yang terlibat dalam pengamanan harus mampu mengantisipasi dan mencegah serangan teroris, kata jenderal polisi bintang empat itu. Dia mengingatkan bahwa enam serangan teror terjadi selama Pemilu 2019 yang lalu.
Listyo Sigit menegaskan bahwa ini tidak boleh terjadi di Pemilu 2024.
Dia juga mengingatkan bahwa eskalasi konflik antara Hamas dan Israel dapat berdampak di Tanah Air, sehingga tindakan masyarakat juga harus diantisipasi.
Menurut mantan kepala Bareskrim Polri itu, situasi di dalam negeri dapat dipengaruhi oleh eskalasi perang antara Hamas dan Israel saat ini.
Sigit meminta jajarannya untuk melakukan tindakan penindakan atau tindakan pencegahan yang optimal dalam mengantisipasi aksi teror.
“Optimalkan serangan pencegahan agar pelaku teror dapat ditangkap sebelum melakukan aksinya, sehingga kami dapat memastikan bahwa tidak ada letupan sekecil pun pada Pemilu 2024,” katanya.
Operasi Mantap Brata 2023–2024 melibatkan 261.695 personel dari Mabes Polri hingga polda sepanjang 222 hari (19 Oktober 2023–20 Oktober 2024).
Selain itu, Polri menyiapkan 2.000 Brimob dan 8.500 Dalmas Nusantara yang siap dimobilisasi di seluruh Indonesia.