Menurut Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Indonesia, aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG) di Skouw, Kota Jayapura, Papua, meningkat sejak pembukaan kembali perbatasan kedua negara setelah pandemi COVID-19.
Pada hari Jumat, B Mathilda Pusung, Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw BNPP RI, berbicara melalui telepon dari Jayapura. Ia menjelaskan bahwa hadirnya pemerintah di daerah perbatasan adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dia mengatakan, “Kami berharap dapat mewujudkan visi Bapak Menteri Dalam Negeri selaku Kepala BNPP RI, yaitu menjadikan wilayah perbatasan sebagai pusat pengembangan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya, di perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-78 tahun ini.”
Mathilda mengatakan bahwa PLBN bukan hanya tempat barang dan orang lintas batas berurusan, tetapi juga tempat pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Papua, dan pemerintah Kota Jayapura bekerja sama untuk meningkatkan ekonomi penduduk di garis depan NKRI.
Selain itu, dia menyatakan bahwa PLBN hadir dengan semangat nasionalisme yang tinggi untuk meningkatkan kebanggaan dan harga diri masyarakat perbatasan serta memperkuat hubungan baik antara NKRI dan negara tetangga kita, yaitu PNG.
Dia menjelaskan bahwa bisnis di perbatasan Indonesia-Papua Nugini terhenti sepenuhnya selama hampir dua tahun karena pandemi COVID-19 (2020–2022). Namun, setelah perbatasan dibuka pada tahun sebelumnya, bisnis mulai pulih dari keterpurukan.
Mathilda berharap pembangunan infrastruktur seperti jaringan listrik dari Kota Jayapura ke Kampung Wutung di PNG segera selesai. Ini diharapkan dapat mengembalikan pasar ke tingkat normal, yaitu tiga kali seminggu, seperti yang saat ini terjadi.
Dia kemudian menyatakan, “Penurunan frekuensi hari pasar terjadi karena kendala pasokan listrik. Pemerintah PNG memutuskan untuk mengurangi frekuensi hari pasar menjadi dua kali seminggu, yang berdampak pada penurunan pendapatan para pedagang pasar. Namun, setelah pasokan listrik diekspor dari Indonesia ke PNG, diharapkan semuanya dapat kembali normal seperti sedia kala.”
 Indonesia, aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG) di Skouw){kind=link}