PPP Diminta Mendeklarasikan Dukungan Resmi Jika Bergabung dengan KIM
Jajaran Partai Amanat Nasional (PAN) menyerukan kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk secara resmi mendeklarasikan dukungannya jika benar-benar ingin bergabung dengan koalisi pemerintah.
“Meskipun banyak yang mengutarakan keinginan untuk bergabung, namun penting bagi kita untuk mendapatkan pengakuan resmi. Ini diperlukan untuk menjaga kohesivitas dan ketenangan di tengah masyarakat,” ujar Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, dalam sebuah keterangan pers di Jakarta, pada hari Selasa.
Menurut Saleh, mendukung koalisi pemerintah berarti secara implisit menyetujui kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Dengan mendapatkan pengakuan resmi tersebut, kata Saleh, masyarakat tidak akan meragukan lagi sikap politik PPP dalam mendukung pemerintah.
Saleh menyambut baik bergabungnya partai lain ke dalam koalisi pemenang, dengan alasan untuk memperkuat persatuan dalam membangun bangsa.
Namun demikian, menurut Saleh, masuknya partai lain ke dalam koalisi harus melalui diskusi internal dengan partai-partai pendukung pemerintah.
“Diperlukan pendapat mereka, diatur bagaimana pola kerja sama, dan juga dibicarakan apa yang akan diberikan dan diperoleh. Ini merupakan hal yang lumrah dalam politik,” ujarnya.
Dengan bergabungnya PPP ke dalam koalisi pemerintah, Saleh berharap partai yang saat ini dipimpin oleh Mardiono sebagai pelaksana tugas ketua umum, akan mengikuti kontrak politik yang telah disepakati oleh partai pendukung Prabowo-Gibran.
“Yang penting, jangan membuat syarat-syarat yang rumit. Semuanya harus dipercayakan kepada Prabowo-Gibran,” tegas Saleh.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menggelar acara halal bihalal yang dihadiri oleh seluruh partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada hari Senin.
Dalam acara tersebut, Mardiono, pelaksana tugas ketua umum PPP, juga terlihat hadir.
Airlangga menyatakan bahwa acara halal bihalal DPP Partai Golkar merupakan momentum rekonsiliasi bagi partai politik setelah Pemilu 2024.
“Momentum ini juga merupakan rekonsiliasi bagi partai politik, khususnya bagi partai yang mendukung Prabowo dan Gibran. Bagi yang belum, kami terbuka,” kata Airlangga.
Airlangga juga menyampaikan bahwa PPP merupakan partai yang pernah membangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan PAN.
“Inilah sebabnya mengapa Pak Mardiono hadir. Karena kami sudah bersama selama 2 tahun, hanya saja ada sedikit perbedaan pendapat. Namun, setelah 14 Februari, kami semua berjanji untuk bergabung kembali,” ungkap Airlangga.