Prabowo Berbicara Lagi di Shangri-La Dialogue Singapura Hari Sabtu
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dijadwalkan untuk berbicara dalam sesi khusus Shangri-La Dialogue di Singapura pada Sabtu (1/6).
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, menjelaskan bahwa kehadiran Prabowo dalam forum internasional tersebut menegaskan peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dan memelihara stabilitas.
“Menhan Prabowo dijadwalkan akan menyampaikan special address dalam forum tersebut pada Sabtu sore, 1 Juni 2024. Sesi tersebut akan dimoderatori langsung oleh Executive Chairman IISS Sir John Chipman,” kata Edwin.
Shangri-La Dialogue memberikan kesempatan bagi para pemimpin negara dan pemangku kepentingan bidang pertahanan untuk membahas isu-isu strategis dan keamanan global.
Forum tersebut merupakan wadah diskusi mengenai isu-isu strategis, geopolitik, pertahanan, dan keamanan yang menghadirkan pemimpin negara, pejabat pemerintahan, analis, ahli dari lembaga think-tank, praktisi, dan akademisi. Acara ini telah diselenggarakan secara rutin setiap tahun di Singapura sejak 2002 oleh Institute for Strategic Studies (IISS).
Shangri-La Dialogue Ke-21 berlangsung dari 31 Mei 2024 hingga 2 Juni 2024. Beberapa menteri pertahanan yang dijadwalkan hadir antara lain Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd J. Austin III, dan Menteri Pertahanan China Laksamana Dong Jun.
Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. dijadwalkan untuk menyampaikan pidatonya pada hari pertama acara, sedangkan pada hari terakhir, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen akan menyampaikan pidato bertemakan “Re-Imagining Solutions for Regional Stability”.
Pada Shangri-La Dialogue Ke-20 pada tahun 2023, Prabowo hadir sebagai salah satu panelis dan memberikan beberapa usulan untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina. Usulan tersebut mencakup gencatan senjata, pembentukan zona demiliterisasi, pengiriman pasukan perdamaian PBB ke wilayah tersebut, dan penyelenggaraan referendum bagi warga yang berada di zona demiliterisasi.
“Perlu ada referendum yang diatur dan dilaksanakan oleh PBB di wilayah-wilayah sengketa, untuk menentukan keinginan mayoritas penduduk di berbagai wilayah sengketa tersebut secara objektif,” kata Prabowo.
Usulan Prabowo ini menimbulkan pertanyaan dari sebagian peserta diskusi yang khawatir bahwa usulan tersebut dapat memberikan pembenaran atas agresi Rusia terhadap Ukraina.
“Saya tidak mengatakan benar atau salah. Posisi Indonesia dalam konflik Ukraina jelas menentang. Yang saya sampaikan adalah solusi. PBB harus bertindak untuk mengakhiri perang ini agar tidak terus berlanjut dan mengganggu kehidupan di seluruh dunia,” ujar Menhan Prabowo saat berbicara dalam Shangri-La Dialogue Ke-20 tahun lalu.