Prabowo Menerima Kenaikan Pangkat dari Presiden Jokowi
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menerima penghargaan kenaikan pangkat istimewa dari Presiden RI Joko Widodo. Dalam Rapat Pimpinan TNI Tahun 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Prabowo dianugerahi kenaikan pangkat dari jenderal bintang tiga menjadi jenderal bintang empat sebagai penghormatan atas jasanya dalam pembangunan bangsa, terutama dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Presiden Joko Widodo, saat acara tersebut, menyatakan bahwa penganugerahan ini adalah pengakuan atas dedikasi Prabowo dalam melayani rakyat, bangsa, dan negara. Prabowo menerima penghargaan tersebut dengan mengenakan seragam lengkap dengan brevet, tanda jasa, dan tanda kehormatan.
Keputusan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 13/TNI/Tahun 2024 yang ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 21 Februari 2024. Dengan demikian, Prabowo resmi menyandang gelar “Jenderal TNI (HOR)”.
Prabowo bergabung dengan daftar purnawirawan TNI yang menerima penghargaan serupa, termasuk Luhut Binsar Pandjaitan, Hendropriyono, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Sarwo Edhie Wibowo.
Acara pemberian kenaikan pangkat istimewa ini juga dihadiri oleh beberapa orang dekat Prabowo, termasuk putranya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo, yang akrab disapa Didiet Prasetyo.
Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Dalam rapat tersebut, Presiden memberikan arahan kepada jajaran pimpinan TNI dan Polri. Tema rapat gabungan TNI-Polri tahun ini adalah “TNI-Polri Siap Mewujudkan Pertahanan Keamanan untuk Indonesia Maju”.
Dalam rapat tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto duduk bersama di sisi tengah panggung. Di sisi lain, terdapat perwakilan dari masing-masing angkatan TNI dan tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani.