Prabowo Menilai Modal Utama Pemindahan Ibu Kota Harus Berasal dari Dalam Negeri
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya memanfaatkan sumber daya dalam negeri sebagai modal utama untuk pemindahan dan pembangunan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Pada Qatar Economic Forum, Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa jika sumber daya dalam negeri dioptimalkan untuk pembangunan IKN, investor asing akan tertarik untuk berinvestasi dalam proyek tersebut.
“Pembangunan ibu kota ini adalah proyek yang politis, dan dorongan utamanya harus berasal dari sumber daya dalam negeri, dan nantinya investasi asing akan mengikuti,” kata Prabowo dalam tanggapannya terhadap pertanyaan wartawan senior Haslinda Amin pada acara tersebut.
Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai pengganti Jakarta telah dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan akan dilanjutkan oleh Prabowo. Prabowo secara terbuka menyatakan dukungannya dan komitmennya untuk memindahkan ibu kota negara ke IKN.
Prabowo juga menjelaskan bahwa Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota yang ideal untuk Indonesia karena padatnya penduduk dan kurangnya daya dukung alam. Dia juga menyoroti masalah naiknya permukaan air laut yang mengancam Jakarta.
“Tinggi permukaan air laut naik 5–10 sentimeter setiap tahunnya. Jadi, kami harus membuat tanggul raksasa, tetapi memindahkan ibu kota juga merupakan cara membawa pertumbuhan ekonomi ke daerah lain di Indonesia,” jelas Prabowo.
Prabowo juga membahas strategi pembiayaan pembangunan IKN, menyatakan bahwa biaya pembangunan diperkirakan mencapai 35 miliar dolar AS untuk periode 25–30 tahun. Dia menegaskan bahwa ekonomi Indonesia mampu menanggung biaya tersebut.
Prabowo Subianto dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada 24 April 2024. Mereka akan resmi menjabat sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2024–2029 setelah dilantik pada 20 Oktober 2024.
Sejak ditetapkan sebagai presiden terpilih, Prabowo telah melakukan kunjungan ke beberapa negara untuk bertemu dengan kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara mitra Indonesia, termasuk China, Jepang, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Di Qatar, Prabowo menghadiri Qatar Economic Forum sebagai pembicara khusus sebagai presiden terpilih.
