Presiden Joko Widodo menyatakan saat meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada tanggal. “Kereta Cepat Jakarta-Bandung menandai modernisasi transportasi massal kita yang efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya serta terhubung dengan pengembangan transit-oriented development (TOD).”
Jokowi juga menekankan bahwa KCJB adalah proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara dan Indonesia. Kereta ini dapat mencapai kecepatan hingga 350 km/jam dan diberi nama “Whoosh” karena terinspirasi dari suara melesatnya kereta berkecepatan tinggi. “Whoosh” juga berarti waktu hemat, operasi optimal, dan sistem hebat. Jokowi menjelaskan, “Kita menulisnya sebagai w, h, o, o, s, h, tapi pembacanya adalah ‘Whoosh’.”
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyatakan bahwa banyak pihak awalnya meragukan selesainya proyek KCJB tepat waktu.
Luhut, di sisi lain, menyatakan bahwa peresmian KCJB pada hari Senin merupakan bukti nyata bahwa proyek kereta cepat ini telah selesai dan siap digunakan. Kesuksesan ini adalah hasil dari kerja sama yang kuat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, masyarakat, sektor swasta, dan pemerintah China bersama perusahaan-perusahaan China yang terlibat dalam proyek ini.
Luhut menambahkan, “Ada banyak elemen yang berperan serta dengan baik dalam menyelesaikan proyek ini.”