Presiden Jokowi Memberikan Tanggapan Terhadap Isu Kenaikan Harga Beras
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terhadap pertanyaan wartawan mengenai isu kenaikan harga beras di pasar dengan menegaskan perlunya melihat fakta-faktanya secara langsung di lapangan.
“Harapannya, jangan sekadar memberikan informasi begitu saja. Saya mengajak untuk melihat langsung. Periksa di Pasar Induk Cipinang, periksa. Periksa juga di Pasar Johar, inilah pasar-pasar beras yang harus diperiksa, apakah harganya turun atau naik,” ujar Presiden Joko Widodo kepada wartawan di Jakarta pada hari Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi setelah menghadiri acara Rapat Pimpinan TNI dan Polri Tahun 2024 bertema “Siap Wujudkan Pertahanan Keamanan untuk Indonesia Maju”, di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia rutin memantau harga beras setiap hari. “Saya selalu memeriksa di Pasar Johar Karawang, apakah harga beras naik atau tidak, turun atau tidak. Karena setiap harinya saya melakukan pengecekan dan selalu mendapatkan data yang akurat,” tambahnya.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, sebelumnya telah menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan strategi membanjiri pasar tradisional dan ritel modern dengan beras Bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai langkah untuk menekan atau menurunkan harga beras.
Arief menjelaskan bahwa harga gabah telah mengalami koreksi, dari sebelumnya berkisar antara Rp8.000 hingga Rp8.600, kini rata-rata nasional berada di angka Rp7.100. Menurut Arief, perubahan harga gabah tersebut berdampak pada harga beras yang dijual di pasar.
Dengan respons tegas dan komitmen aktifnya dalam memantau harga beras, Presiden Jokowi menunjukkan kesungguhan pemerintah dalam menghadapi isu kenaikan harga beras demi kestabilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.