Dalam Pertemuan Menlu ASEAN ke-56, Presiden Joko Widodo (Jokowi) Menegaskan Betapa Pentingnya Kesatuan ASEAN.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak boleh menjadi arena kompetisi atau wakil negara mana pun.
Presiden Jokowi, dalam kunjungan resminya ke Pertemuan Menlu ASEAN ke-56 (AMM) di Jakarta pada hari Jumat, mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan persatuan, solidaritas, dan sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Presiden Jokowi, sesuai dengan tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, berharap seluruh anggota dan mitra ASEAN bekerja sama dan mendukung satu sama lain untuk memanfaatkan potensi besar Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Asia Tenggara memiliki potensi karena jumlah penduduknya yang usia produktif yang tinggi dan kekayaan alam yang melimpah.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa sebagai negara-negara ASEAN yang sedang berkembang, mereka membutuhkan pengertian, kearifan, dan dukungan dari negara-negara maju maupun negara-negara sahabat untuk meninggalkan pendekatan zero-sum dan mengambil pendekatan saling menguntungkan.
Dia berharap seluruh anggota ASEAN dan mitra-mitra yang hadir dalam pertemuan tersebut dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah kawasan dan global yang berbeda, daripada mempertahankan masalah yang ada.
Presiden Jokowi mengajak semua pihak untuk menjadi pemenang yang terhormat, menang tanpa mengasorake, yang berarti dapat menjadi pemenang tanpa merendahkan atau mengalahkan orang lain.
Sejak 10 Juli, rangkaian pertemuan AMM/PMC telah berlangsung dan akan berakhir pada 14 Juli 2023.
Kegiatan tersebut dimulai dengan pertemuan dengan Komisi Antar Pemerintah ASEAN untuk Hak Asasi Manusia (AICHR) dan pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN untuk membahas Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ). Setelah itu, AMM dilanjutkan dengan sesi pleno dan sesi pengkajian.
Selain itu, para menteri luar negeri ASEAN berkumpul dengan mitra bicara seperti India, Selandia Baru, Rusia, Australia, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada.
Selain itu, ada pertemuan ASEAN Plus Tiga (APT), KTT Asia Timur (EAS), dan Forum Regional ASEAN (ARF).