Presiden Jokowi Mengusulkan Tokoh Pembangunan Ekonomi Indonesia Diberi Nobel
Bandung, Penjuru – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyarankan agar individu-individu yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia diberikan Hadiah Nobel untuk jasa mereka dalam pembangunan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Presiden Jokowi membuat pernyataan ini saat membuka acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta pada hari Kamis.
Presiden Jokowi mencontohkan Muhammad Yunus, penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2006 karena membangun Grameen Bank di Bangladesh, yang telah membantu orang miskin di pedesaan melalui program mikrofinansial.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso, adalah salah satu orang yang diusulkan Presiden Jokowi untuk menerima penghargaan Nobel karena pencapaiannya dalam memberikan modal pinjaman kepada UMKM melalui pembiayaan ultra mikro (UMi) yang memiliki 8,2 juta klien.
Jokowi juga menekankan peran Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), yang dikelola oleh Permodalan Nasional Madani (PNM), yang dipimpin oleh Arief Mulyadi, Direktur Utama. 15,2 juta pelanggan telah terhubung dengan program ini.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa, meskipun kontribusi-kontribusi tersebut sangat penting, belum ada yang mengusulkan mereka untuk diberikan penghargaan Nobel. Namun, dia berharap lembaga yang berwenang akan mengawasinya lebih lanjut.
Jokowi menekankan bahwa usaha kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam ekonomi Indonesia, karena menyumbang 61% dari PDB. Selain itu, dia menekankan keberhasilan Program PNM Mekaar dalam meningkatkan akses modal bagi UMKM sejak 2015.
Saya mencontohkan PNM Mekaar, yang memiliki 400 ribu pelanggan, kini telah mencapai 15,2 juta, dengan kredit yang disalurkan mencapai Rp244 triliun, yang merupakan peningkatan yang luar biasa. Presiden Jokowi menyatakan bahwa hal-hal seperti ini seharusnya dihargai.