Presiden Jokowi Menyebut Bantuan Pangan Beras Hingga Akhir Tahun Bergantung pada APBN
Bandung, Penjuru – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa program bantuan pangan berupa beras untuk periode distribusi Juli hingga Desember 2024 akan tergantung pada ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat berdialog dengan masyarakat penerima manfaat di Komplek Pergudangan Bulog Manggis, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, pada hari Kamis.
“Nanti kita akan melihat lagi APBN, kalau anggarannya memungkinkan nanti diteruskan lagi sampai Desember. Tapi tidak janji, ya karena saya kan buka APBN dulu nanti bulan Juni, kalau dibuka, anggarannya memungkinkan akan diteruskan, tapi kalau tidak memungkinkan ya tidak. Saya ngomong apa adanya lho,” kata Jokowi melalui keterangannya yang disampaikan melalui Sekretariat Presiden di Jakarta.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pemberian bantuan pangan berupa beras adalah bentuk komitmen pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat dan perlu untuk terus dilanjutkan. “Ini yang keempat, nanti akan dilanjutkan ke bulan berikutnya sampai bulan Juni,” katanya.
Seorang warga penerima manfaat, Khoirul Anwar, menyampaikan bahwa bantuan pangan beras sangat membantu masyarakat yang memiliki ekonomi lemah saat menghadapi kenaikan harga beras. “Ya sangat membantu, soalnya sekarang posisi harga beras melambung tinggi kan, jadi ini cukup membantu kita. Ini sudah keempat kalinya, alhamdulillah sungguh-sungguh sangat membantu,” ujarnya.
Warga lainnya, Asmirawati, berharap bantuan tersebut dapat terus berlanjut. “Mudah-mudahan minta sama Pak Jokowi untuk yang akan datang bantuannya tidak akan habis-habis, dapat bantuan terus,” katanya.
Bantuan pangan berupa beras adalah program pemerintah yang melibatkan penyaluran beras dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog. Program ini sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah. Setiap keluarga menerima bantuan sebanyak 10 kilogram beras per bulan.
Sejak awal 2023, program bantuan pangan beras ini telah dilaksanakan dalam dua tahap dan dilanjutkan pada tahun ini dari Januari hingga Maret, kemudian dapat diperpanjang dari April hingga Juni, dengan catatan APBN masih memungkinkan.
Presiden dalam peninjauan ini didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Bupati Bungo Mashuri.