Presiden Jokowi : Peran Besar BPKP dalam Mengawal Kesinambungan Pembangunan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menegaskan pentingnya peran Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam memastikan kesinambungan pembangunan yang menguntungkan bagi rakyat. Dalam pernyataannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu lalu, ia mengibaratkan BPKP sebagai pembangun rel kereta yang menjaga agar jalur rel tetap lurus serta memastikan kereta mencapai tujuannya dengan tepat waktu.
Namun, Jokowi menekankan bahwa peran utama BPKP bukanlah sekadar mencari kesalahan, melainkan lebih pada mencegah penyimpangan yang mungkin terjadi. Fokusnya bukan hanya pada berapa banyak kesalahan yang ditemukan, tetapi seberapa besar manfaat yang bisa dirasakan oleh rakyat dari program-program pemerintah.
Dalam mengemban tugasnya, Jokowi menyadari bahwa tantangan yang dihadapi oleh BPKP akan semakin berat ke depannya. Masyarakat yang semakin menuntut, program pemerintah yang semakin besar, serta persaingan antarnegara yang semakin ketat, semuanya menambah kompleksitas tugas Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Untuk mengatasi tantangan ini, Presiden mendorong BPKP untuk terus berinovasi, khususnya dalam pemanfaatan teknologi. Beberapa teknologi yang diusulkan untuk dimanfaatkan termasuk platform deteksi dini dan sistem eksklusi untuk memperingatkan dan mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam penyelewengan, serta alat pemrosesan otomatis untuk pengawasan dan pemantauan proyek di lapangan.
Dalam laporannya, Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh, menyebutkan bahwa selama periode 2020 hingga triwulan I 2024, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan telah berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp78,68 triliun, menghemat belanja negara sebesar Rp192,93 triliun, dan mengoptimalkan penerimaan negara sebesar Rp38,75 triliun.
Lebih lanjut, BPKP tidak hanya mengawasi akuntabilitas keuangan, tetapi juga efektivitas pembangunan di berbagai sektor, mulai dari kemiskinan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, hingga transformasi energi hijau. Yusuf Ateh menegaskan bahwa dalam menjalankan fungsi pengawasannya, BPKP konsisten berperan sebagai bagian dari solusi masalah, bukan sekadar pihak yang mencari kesalahan semata.
Dengan demikian, melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan pembangunan di Indonesia dapat terus meningkat dengan kualitas yang lebih baik, memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, serta menjaga keberlanjutan pembangunan secara efektif dan efisien.