spot_img

Psikolog Menyatakan bahwa Mengerti Porsi Makan dapat Meredakan Stres

Date:

Psikolog Menyatakan bahwa Mengerti Porsi Makan dapat Meredakan Stres

Tiara Puspita, M.Psi, seorang psikolog klinis dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya memahami motivasi di balik kebiasaan makan saat stres. Dia menyarankan untuk membedakan apakah dorongan untuk makan berasal dari lapar sebenarnya atau sebagai cara untuk melepaskan emosi. Selain itu, Tiara menekankan pentingnya mempertahankan kontrol porsi.

Tiara menyatakan, “Sebagai contoh, penting untuk mengetahui batasan normal porsi kita saat kita lapar dan ingin makan. Saat kita tidak lapar, itulah yang paling penting karena membantu kita mengatur seberapa banyak kita makan dalam 1 sajian. Terutama saat kita lelah atau stres, yang cenderung memicu lapar.”

Banyak orang senang makan makanan favorit mereka untuk meredakan stres. Namun, mereka sering makan dalam porsi yang lebih besar tanpa tersadari, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Selama periode stres, ada kecenderungan porsi makan Anda menjadi setengah lebih besar tanpa disadari. Jika ini menjadi kebiasaan, Tiara menyarankan untuk berolahraga setelahnya untuk membakar kalori, mencegah makanan berlebih, dan memungkinkan pengendalian yang lebih baik di masa depan.

Tiara sering menyarankan orang-orang yang tinggal sendiri untuk menghindari menumpuk makanan kemasan dalam jumlah besar di rumah; sebaliknya, mereka harus membagi makanan ke dalam wadah yang lebih kecil untuk membuat batas yang wajar.

Dia menambahkan, “Juga hindari ngemil tanpa sadar saat menonton TV. Gunakan wadah kecil agar Anda tahu berapa banyaknya, baik itu eskrim, camilan, atau apapun itu.”

Selama masa sulit, makan dapat menjadi cara untuk memberi hadiah kepada diri sendiri dan menikmati diri sendiri. Metode ini juga dapat terterapkan pada anak-anak agar mereka tidak terlalu terbebani oleh rutinitas.

Orang tua dapat membantu anak-anak mereka yang mungkin belum sepenuhnya memahami konsep penghargaan diri dengan tidak menekankan mereka terlalu banyak untuk belajar dan memberi mereka waktu untuk bersantai.

Tiara menjelaskan, “Mereka dapat melatih mereka untuk mengontrol kapan harus belajar dan kapan harus bersantai sejak dini, seimbangkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan.”

Orang tua dapat memberikan contoh dengan mengingatkan anak-anak untuk bersantai atau sering mengajak mereka berjalan-jalan. Namun, penting bagi orang tua untuk mengetahui preferensi anak-anak agar mereka juga dapat menikmati waktu santai dengan kegiatan yang mereka sukai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...