Tempat Reklamasi PT Timah Tbk Memulihkan 126 Satwa Langka
PT Timah Tbk telah melakukan rehabilitasi 126 satwa langka di Desa Air Jangkang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ini adalah bukti komitmen perusahaan untuk menjaga dan melestarikan satwa yang dilindungi oleh pemerintah.
Menurut Anggi Siahaan, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, perusahaan mendukung rehabilitasi satwa yang dilindungi untuk menjaga kelestarian satwa tersebut. Pusat Penyelamatan Satwa (PPS), yang bekerja sama dengan Yayasan ALOBI di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, memungkinkan kerja sama.
Berbagai jenis hewan yang direhabilitasi termasuk burung, buaya, rusa sambar, kijang, siamang, binturung, owa jawa, beruang, dan lainnya. Banyak dari satwa-satwa ini berasal dari sitaan negara, korban konflik masyarakat, atau telah pindah ke tempat lain dari PPS lainnya.
Proses rehabilitasi memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan insting alami satwa. Setelah selesai, satwa akan dilepaskan kembali ke habitat asalnya.
Tujuan rehabilitasi, menurut Endi R. Yusuf, manajer PPS Alobi, adalah untuk mengembalikan insting liar satwa dan memastikan mereka memiliki kesiapan fisik dan lingkungan yang memadai sehingga mereka dapat bertahan hidup dan berkontribusi secara alami pada pembangunan ekosistem.
PPS Alobi berada di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang dan merupakan bekas lahan tambang yang telah direklamasi oleh PT Timah Tbk dengan tujuan untuk mengembangkan wisata alam melalui edu. PPS Alobi saat ini merawat sekitar 126 hewan dengan 39 kandang habituasi khusus.
Endi menambahkan bahwa PT Timah juga sering melepaskan hewan ke alam liar, menunjukkan komitmen perusahaan untuk melindungi satwa liar. Perlindungan satwa liar sangat penting untuk menjaga rantai makanan dan ekosistem lingkungan.
Ia mendorong masyarakat untuk bekerja sama untuk menjaga dan melindungi satwa dengan menghindari perburuan liar dan merusak ekosistem satwa. Melalui PPS Alobi, PT Timah Tbk telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung pelestarian flora dan fauna yang dilindungi, dan diharapkan upaya ini akan berlanjut untuk memastikan keberlanjutan.