PTBA Menerapkan Inovasi dan Pengembangan Bisnis Berorientasi Ramah Lingkungan
Sepanjang tahun 2023, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan melanjutkan transformasi mereka menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan dengan mengambil berbagai langkah inovatif dan pengembangan bisnis.
Salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah batu bara dan mengembangkan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) adalah dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, kata Rafi Yandra, Direktur Pengembangan Usaha PTBA. Beberapa perguruan tinggi dan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dalam proyek ini.
Untuk mencapai visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, diperlukan inovasi baru. Dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Jumat, Rafli menyatakan bahwa transformasi PT Bukit Asam Tbk membutuhkan kerja sama dan dukungan dari semua pihak. Kami berharap kerja sama ini dapat melahirkan inovasi yang menciptakan bisnis yang berkelanjutan.
Dalam upayanya untuk memperbaiki diri, PTBA memulai budidaya kaliandra merah di lahan 80 hektare di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, sejak Oktober 2023. Di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), kaliandra merah ini digunakan sebagai bahan bakar campuran batu bara (cofiring).
Rafli menambahkan bahwa budidaya kaliandra merah adalah salah satu bentuk reklamasi lainnya yang dilakukan oleh perusahaan. Ini adalah upaya PTBA untuk mendukung transisi energi demi mencapai target pemerintah untuk emisi netral karbon (netral karbon) pada 2060.
Sebagai bagian dari proyek strategis, PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (2×621,72 MW) beroperasi secara komersial setelah mencapai status Commercial Operation Date (COD) pada 7 Oktober 2023. Dalam rasio, pembangkit ini mengurangi emisi gas buang dengan menggunakan teknologi Supercritical Steam Generator yang efisien dan ramah lingkungan serta teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD).
Selain itu, pada 12 Oktober 2023, PTBA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencapai kesepakatan untuk mengembangkan kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan. Diharapkan proyek ini akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun.
Sebagai bagian dari proyek strategis, PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (2×621,72 MW) beroperasi secara komersial setelah mencapai status Commercial Operation Date (COD) pada 7 Oktober 2023. Dalam rasio, pembangkit ini mengurangi emisi gas buang dengan menggunakan teknologi Supercritical Steam Generator yang efisien dan ramah lingkungan serta teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD).
Selain itu, pada 12 Oktober 2023, PTBA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencapai kesepakatan untuk mengembangkan kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan. Diharapkan proyek ini akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun.
PT Kereta Api Logistik (Kalog) membangun fasilitas dermaga di Keramasan, PT KAI membangun sarana dan prasarana transportasi kereta api, dan PT KAI membangun sarana dan prasarana transportasi kereta api.