Ketua DPR RI Meminta Perlindungan Pemerintah untuk WNI yang Terdampak Gempa di Jepang
Puan Maharani, ketua DPR RI, meminta pemerintah memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik kepada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Jepang.
Dalam keterangannya di Jakarta pada hari Kamis, Puan menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada WNI yang terdampak gempa bumi di Jepang. Ia juga menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk memastikan bahwa WNI yang mengungsi mendapatkan kebutuhan mereka terpenuhi, terutama dalam hal logistik dan fasilitas medis.
Puan menyebutkan bahwa, meskipun belum ada laporan korban, sekitar 105 WNI diketahui mengungsi akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,6 tersebut. Selain itu, ada laporan tentang 64 WNI yang meninggal dunia.
KBRI Tokyo dan KJRI Osaka terus bekerja sama dengan otoritas lokal dan komunitas Indonesia di Jepang untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang keberadaan WNI. WNI yang mengungsi tersebar di tiga lokasi: Ogi, Suzu, dan Sakai. Gempa tersebut juga menyebabkan tsunami di beberapa tempat.
Puan mengimbau agar bantuan logistik segera dikirim ke tempat pengungsian, dengan penekanan khusus pada kebutuhan bayi, anak-anak, ibu hamil dan lanjut usia. Ia menyatakan bahwa keselamatan WNI harus menjadi hal yang paling penting saat menangani masalah ini.
Ketua DPR juga meminta pemerintah untuk terus mengawasi WNI di Jepang dan menekankan pentingnya keselamatan mereka. Pernyataannya diakhiri dengan mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas korban gempa bumi di Jepang dan menyatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia turut berduka atas kesedihan orang Jepang.
Dalam kesimpulannya, Ketua DPR RI, Puan Maharani, menegaskan pentingnya upaya perlindungan dan pelayanan terbaik bagi Warga Negara Indonesia yang terdampak gempa di Jepang. Beliau berharap agar pemerintah terus memantau dan merespons kebutuhan WNI dengan sigap, sambil mengirimkan ungkapan dukacita yang mendalam untuk para korban gempa dan keluarganya. Semoga langkah-langkah cepat ini dapat membantu mengatasi situasi sulit yang dihadapi oleh WNI di Jepang dan mendukung pemulihan secepat mungkin.