Puasa Sunnah Idul Adha, Tarwiyah dan Arafah : Panduan Niat dan Waktu Pelaksanaannya
Idul Adha, hari raya umat Muslim untuk berkurban, mengingatkan kita pada peristiwa Nabi Ibrahim yang mengorbankan anaknya, Ismail, atas perintah Allah SWT. Pada tahun ini, Idul Adha dijadwalkan jatuh pada bulan Juni, tepatnya tanggal 17-18 Juni 2024. Sebelumnya, terdapat dua puasa sunnah yang dapat dilakukan menjelang Hari Raya tersebut, yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari kedelapan bulan Dzulhijjah, atau dua hari sebelum Idul Adha. Untuk melaksanakannya, Anda dapat membaca niat puasa Tarwiyah di malam hari seperti berikut ini :
“Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahitaala.”
Artinya :
“Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah taala.”
Jika Anda lupa membaca niat pada malam hari, Anda dapat membacanya pada waktu Subuh dengan niat sebagai berikut :
“Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai tarwiyata sunnatan lillahi taala.”
Artinya :
“Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah taala.”
Puasa Arafah
Puasa Arafah juga merupakan puasa sunnah yang dapat dilakukan pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah, atau sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Niat yang wajib diucapkan sebelum melaksanakan puasa Arafah pada malam hari adalah sebagai berikut :
“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi taala.”
Artinya :
“Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah taala.”
Jika Anda lupa membaca niat pada malam sebelum puasa, Anda dapat membacanya pada waktu Subuh dengan niat sebagai berikut :
“Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai arafata sunnatan lillahi taala.”
Artinya :
“Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah taala.”
Dengan menjalankan puasa-puasa sunnah ini, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha.