PUPR : Penerapan Sistem Transaksi Tol MLFF Dimulai Secara Bertahap Akhir 2024
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengumumkan bahwa penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh nirhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan dilakukan secara bertahap di jalan tol Indonesia, dimulai pada akhir tahun 2024.
Menurut Basuki Hadimuljono, hasil uji coba yang dilakukan pada Desember 2023 di ruas tol Bali Mandara memperlihatkan beberapa hal yang masih perlu dievaluasi, termasuk aspek teknis dan manajerial. Namun, solusi untuk aspek manajerial sudah ditemukan. Ia optimis bahwa MLFF akan diimplementasikan secara bertahap, dimulai dengan single lane atau hibrida yang masih menggunakan kartu (e-toll).
Attila Keszeg, President Director of Roatex Indonesia Toll System, yang juga Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF, menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan PUPR untuk memulai penerapan tahap MLFF pada akhir tahun 2024.
Kementerian PUPR memastikan bahwa penerapan MLFF akan dilakukan secara bertahap. Tahapannya mencakup Single Lane Free Flow (SLFF) dengan barrier dan tapping (hybrid), dilanjutkan dengan masa transisi menggunakan SLFF dengan barrier, dan tahap akhir SLFF tanpa barrier dan MLFF secara penuh.
Teknologi yang digunakan tetap GNSS, sehingga aplikasi Cantas tetap diperlukan untuk transaksi pembayaran tol. Pelaksanaan SLFF akan dimulai dari uji coba di ruas Jalan Tol Bali Mandara, kemudian akan diperluas ke ruas lainnya setelah berhasil.
Pengguna jalan tol akan diminta untuk mendaftarkan data pribadi dan nomor kendaraan pada aplikasi Cantas sebelum memasuki jalan tol untuk memastikan kedisiplinan dalam pembayaran. Tidak akan ada penambahan biaya atau perubahan tarif tol bagi pengguna tol saat beralih ke sistem MLFF.
Penerapan MLFF merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan tujuan utama memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol. Pemerintah menegaskan bahwa MLFF tidak akan memberatkan pengguna tol atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), dan juga tidak akan mengubah tarif tol.
Sistem MLFF diharapkan dapat mengurangi antrean di gerbang tol dan mengurangi polusi udara akibat berhentinya kendaraan di gerbang tol. Ini juga merupakan langkah inovatif dalam digitalisasi pembayaran tarif tol.
Attila Keszeg menyatakan kesiapannya untuk menerima masukan dari Pemerintah Indonesia terkait perlunya transisi menuju MLFF, termasuk perlunya sosialisasi yang lebih luas kepada masyarakat terkait proses registrasi kendaraan.