Pusat Data Nasional Diserang Akibat Upaya RI Memerangi Judi Online?
Pusat Data Nasional mengalami gangguan setelah diserang ransomware sejak Kamis (20/6/2024). Secara bersamaan, pemerintah sedang gencar memberantas perjudian online.
Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Surat Keputusan nomor B-1678/M.KOMINFO/PI.02.02/06/2024, tanggal 21 Juni 2024, memerintahkan penyelenggara jasa telekomunikasi untuk memutus akses internet terhadap perjudian online dari dan ke Kamboja serta Davao, Filipina.
Dalam konteks pemutusan akses terhadap perjudian online dan serangan ransomware terhadap PDNS pada waktu yang sama, Kementerian Kominfo memberikan penjelasan.
Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menyatakan bahwa belum ada bukti yang mengarah pada serangan ransomware karena fokus pemerintah saat ini adalah memerangi perjudian online.
Semuel menegaskan bahwa tim forensik sedang melakukan investigasi mendalam untuk mengidentifikasi sumber gangguan yang menyebabkan layanan PDNS lumpuh.
“Belum ada indikasi yang jelas ke arah sana. Saat ini, tim forensik sedang bekerja keras untuk mengungkap informasi lebih lanjut,” ujar Semuel dalam konferensi pers pada Selasa (25/6/2024).
Semuel juga menginformasikan bahwa sebanyak 210 lembaga telah terdampak serangan ransomware sejak minggu lalu.
Proses pemulihan sudah dimulai secara bertahap. Layanan imigrasi telah direlokasi, demikian pula dengan LKPP Sikap, Menkomarves, dan pemerintah kota Kediri.
“Dari 210 lembaga yang terdampak baik di tingkat pusat maupun daerah, layanan imigrasi sudah dapat dioperasikan kembali. LKPP Sikap dan layanan perizinan event dari Menkomarves juga sudah pulih, begitu juga dengan kota Kediri. Proses pemulihan masih terus berlangsung untuk yang lainnya,” jelas Semuel.