Ratusan Pendaki Gunung Rinjani Diminta Turun Karena Tidak Memiliki Tiket
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat, Dedy Asriadi, menyatakan bahwa ratusan calon pendaki Gunung Rinjani yang tidak memiliki tiket diminta untuk turun kembali atau tidak melanjutkan pendakian.
“Ada 135 calon pendaki Gunung Rinjani yang tidak memiliki tiket eRinjani tidak bisa melakukan pendakian sejak mulai dibuka awal April 2024,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Mataram, Rabu.
Dedy menjelaskan bahwa pada tanggal 12 April 2024, sebanyak 32 pendaki dari Lombok Timur ditemukan tidak memiliki tiket. Kemudian, pada tanggal 14 April 2023, petugas di Pos 2 Sembalun melaporkan bahwa ada 148 calon pendaki.
“Dari 148 orang, hanya 43 orang yang memiliki tiket eRinjani, sementara sisanya, sebanyak 103 orang, tidak memiliki tiket eRinjani,” tambahnya.
Petugas Taman Nasional Gunung Rinjani memberikan arahan dan pemahaman kepada calon pendaki bahwa untuk melakukan pendakian di kawasan tersebut, mereka harus memiliki tiket pendakian yang diperoleh melalui aplikasi eRinjani.
“Para calon yang tidak memiliki tiket eRinjani diimbau untuk tidak melanjutkan pendakian dan diminta untuk turun keluar dari Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani,” jelasnya.
Dedy berharap para pendaki yang cerdas dengan memahami persyaratan yang harus dipenuhi saat akan melakukan pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani.
“Pastikan kita sudah memiliki tiket yang sah yang terdaftar di aplikasi eRinjani,” pesannya.
Selain itu, pihaknya juga meminta para pendaki untuk melakukan check-in dan check-out di pintu pendakian agar terdata oleh petugas. Setelah melakukan proses check-out di pintu pendakian, para pendaki diminta untuk memastikan status di akun aplikasi eRinjani terbaca “Check-Out”.
“Dengan begitu, akun pendaki tidak akan masuk dalam daftar hitam (‘Under Blacklist’),” pungkasnya.