Rekomendasi Jumlah Porsi Hidangan Laut yang Tepat untuk Wanita Hamil
Dr. Beeleonie, SpOG, KFER, seorang Pakar Obstetri dan Ginekologi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, memberikan nasihat penting kepada wanita hamil tentang cara mengonsumsi makanan boga bahari, dengan penekanan pada pentingnya menjaga porsi yang tepat.
Menurut Beeleonie, mengonsumsi hidangan boga bahari adalah hal yang diizinkan selama kehamilan, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati, terutama jika seafood mengandung banyak kuprum (tembaga). Tingginya kadar kuprum dalam tubuh dapat mengganggu tingkat seng (zink), jadi Beeleonie menyarankan untuk hanya makan hidangan boga bahari dalam porsi yang sesuai.
Beeleonie menyarankan agar wanita hamil tidak mengonsumsi makanan boga bahari lebih dari tiga porsi atau tiga kali seminggu untuk menghindari makan terlalu banyak.
Selain itu, ia menyarankan untuk memilih ikan yang tidak berasal dari laut dalam karena ikan dari laut dalam biasanya mengandung tingkat merkuri yang tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri selama kehamilan dapat membahayakan perkembangan sistem saraf bayi.
Makanan bahari penuh protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk jantung. Studi telah menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan laut yang rendah merkuri selama kehamilan sangat bermanfaat. Wanita yang mengonsumsi makanan boga bahari yang mengandung lebih sedikit asam lemak omega-3 memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi selama kehamilan dan setelah persalinan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan boga bahari selama kehamilan dapat meningkatkan kesehatan mental ibu hamil.
Anak-anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi lebih dari dua porsi ikan setiap minggu memiliki hasil tes kecerdasan, perilaku, dan perkembangan yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi lebih sedikit ikan.
Dr. Beeleonie mengatakan bahwa wanita hamil harus makan oat dan granola karena keduanya kaya akan asam folat.
Sebaliknya, ia merekomendasikan untuk menghindari makanan yang mengandung pengawet, pewarna, dan zat tambahan lainnya, yang hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah kecil selama kehamilan.
