Risiko Buruk bagi Ibu Hamil yang Menahan Buang Air Kecil Selama Mudik
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari Rumah Sakit Pelni menyatakan bahwa menahan buang air kecil selama perjalanan mudik berisiko buruk bagi kesehatan ibu hamil.
“Meskipun kamar mandi di jalan penuh, ibu-ibu tetap harus buang air kecil. Secara normal, setiap empat sampai enam jam sekali harus pipis, karena menahan buang air kecil selama itu dapat menandakan dehidrasi,” kata dr. Dewita Nilasari, Sp.OG dalam sebuah diskusi media di Jakarta, Rabu.
Dewita menekankan bahwa kebiasaan menahan buang air kecil selama perjalanan dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, keputihan yang dapat menyebabkan perut kram, dan bahkan risiko ketuban pecah.
Oleh karena itu, ia menyarankan untuk menghentikan perjalanan sejenak di tempat istirahat terdekat dan mencari kamar mandi bersih agar ibu hamil dapat buang air kecil dengan nyaman.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ibu hamil seharusnya buang air kecil setiap empat sampai enam jam sekali seperti orang normal. Namun, jika selama waktu tersebut tidak ada dorongan untuk buang air kecil, maka ibu tersebut mungkin mengalami dehidrasi.
“Dehidrasi pada ibu hamil dapat mengakibatkan air ketuban sedikit dan pertumbuhan bayi terhambat,” ujarnya.
Dewita juga mengingatkan bahwa selama perjalanan mudik, penting untuk memperhatikan tidak hanya kebutuhan cairan ibu, tetapi juga kondisi air ketuban yang penting bagi kesehatan janin.
Untuk memenuhi kebutuhan cairan harian sebesar 2,5 liter, ibu hamil dapat minum air putih, air kelapa hijau, jus murni, susu, atau mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti sup, soto, dan buah-buahan.
“Yang penting adalah memastikan ibu hamil mendapatkan cairan yang cukup, baik dari air putih maupun sumber cairan lainnya seperti air kelapa, jus, atau makanan berkuah,” tambahnya.