Dalam upaya melestarikan budaya Maluku, upacara adat ‘Panas Pela’
Salah satu upaya untuk melestarikan budaya adalah ritual adat “Panas Pela”, yang merupakan peringatan tentang kembalinya hubungan persaudaraan dan kekerabatan antara penduduk dua desa atau lebih, menurut Bodewin Wattimena, Penjabat Wali Kota Ambon.
Hative Kecil, Hitumesing, Hative Besar, Haria, dan Desa Galala adalah lima negeri di Maluku yang melakukan ritual panas Pela. Ritual ini menjaga identitas masyarakat Maluku dan menjaga tali silaturahmi antara negeri atau desa yang sudah menjadi saudara oleh sumpah leluhur.
Masyarakat Kota Ambon harus menghargai dan memahami adat sebagai bagian dari budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, kata Bodewin Wattimena. Ia berharap kegiatan Panas Pela antardesa negeri dapat memperkuat hubungan masyarakat beragama di Ambon.
Josias Muryani, Upu Latu (Raja) Hative Kecil, juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Ambon atas bantuan mereka dalam menyelenggarakan prosesi Panas Pela dan peresmian Rumah Adat. Di negeri Hative Kecil, Baileo, atau Rumah Adat, didirikan untuk mengadakan pertemuan dan berbagai kegiatan adat lainnya.
Sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata dan pemerintahan, Alokasi Dana Desa digunakan untuk membangun rumah adat Baileo ini.
Josias Muryani menyatakan, “Atas nama masyarakat Hative Kecil, kami menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah dan partisipasi semua pihak yang telah berkontribusi dan bekerja sama.”