spot_img

Rumah Sakit BUMN Menghadirkan Alat Pendeteksi Kanker di BIH

Date:

Untuk Menurunkan Tingkat Kematian Akibat Kanker di Indonesia, Pertamina Bina Medika-Indonesia Healthcare Corporation (IHC), pemilik Rumah Sakit BUMN, Memperkenalkan Alat Pendeteksi Kanker di Bali International Hospital (BIH).

Di Denpasar pada hari Kamis, Direktur Utama Pertamina Bina Medika, Mira Dyah Wahyuni, menyatakan bahwa perusahaan akan berupaya bekerja sama dengan BPJS kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat modern ini.

Ia mengatakan bahwa perangkat ini adalah Positron Emission Tomography (PET) Scan, suatu perangkat pemindai yang memungkinkan diagnosis dan deteksi kanker pada tahap awal.

Mira mengatakan bahwa banyak kasus kanker dapat dicegah dari mencapai tahap tinggi dengan penggunaan PET Scan untuk deteksi dini dan diagnosis yang tepat.

Ia menyatakan bahwa masyarakat menghadapi kesulitan mendapatkan perawatan kanker yang cepat dan tepat karena perangkat canggih ini tidak tersedia di Indonesia.

Mira menyatakan bahwa dengan alat ini, layanan onkologi yang komprehensif diharapkan dapat mewujudkan misi untuk membantu membangun ekosistem kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Rumah sakit internasional yang terletak di Sanur, Denpasar, Bali, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, diharapkan menjadi pusat pelayanan kesehatan unggulan di Indonesia.

Menurutnya, “Kami berharap dapat memberikan akses kesehatan yang merata dengan menyediakan layanan PET Scan.”

Menurut data yang dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka kejadian penyakit kanker di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 136,2 kasus per 100.000 penduduk. Ini menempatkan Indonesia di peringkat kedelapan di Asia Tenggara dan ke-23 di Asia secara keseluruhan.

Sementara itu, tingkat prevalensi tumor atau kanker di Indonesia meningkat dari 1,4 per 1.000 penduduk pada tahun 2013 menjadi 1,79 per 1.000 penduduk pada tahun 2018, menurut data Riset Kesehatan Dasar Kemenkes.

Hospital Internasional Bali (BIH) memiliki luas kira-kira lima hektar dari 41,26 hektar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur.

Rumah sakit ini direncanakan memiliki empat lantai dan 260 bangsal dengan konsep yang ramah lingkungan.

Pemerintah berharap bahwa fasilitas di KEK Kesehatan ini akan meningkatkan ekonomi dan kesehatan di Indonesia.

Menurut data dari Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, pada tahun 2030, sekitar 4–8 persen penduduk Indonesia, atau 123–240 ribu orang yang sebelumnya berobat di luar negeri, akan beralih untuk berobat di dalam negeri, salah satunya di BIH.

Dalam hal nominal, diperkirakan penghematan devisa sebesar Rp86 triliun dan penambahan devisa sebesar Rp19,6 triliun hingga tahun 2045.

Selain itu, Dewan Nasional KEK menyatakan bahwa KEK Kesehatan Sanur memiliki investasi sebesar Rp10,2 triliun dan diperkirakan akan menyerap 43.647 orang tenaga kerja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...