Sandiaga Uno : Talenta Animasi Indonesia Belum Terkembang Optimal
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengakui bahwa sektor animasi di Indonesia memiliki potensi talenta yang belum sepenuhnya dikembangkan dalam industri film. Menurutnya, meskipun animator lokal memiliki kapasitas untuk menciptakan berbagai karya animasi, banyak dari karya tersebut belum berkembang menjadi film yang sukses.
“Animasi adalah salah satu subsektor dalam ekonomi kreatif yang meliputi musik, film, dan animasi,” kata Sandiaga Uno dalam sebuah pernyataan di Jakarta Selatan pada Rabu (10/7).
Sandiaga menambahkan bahwa potensi di sektor animasi perlu dikembangkan lebih jauh. “Kemampuan talenta kita dalam menciptakan komik, ilustrasi, dan properti intelektual sangat tinggi, tetapi belum banyak yang terwujud dalam bentuk film,” ungkapnya.
Untuk itu, Sandiaga berharap potensi tersebut dapat mulai terealisasi setelah Kemenparekraf menandatangani nota kesepahaman dengan Samuel Sekuritas. Kerja sama ini diharapkan akan membuka peluang bagi investor untuk mendanai proyek-proyek animasi.
Sandiaga memberikan contoh Disney sebagai perusahaan ekonomi kreatif terbesar di dunia yang berhasil mengembangkan animasi menjadi salah satu pilar penting dalam produksi film mereka. “Disney adalah contoh nyata bahwa animasi dapat menjadi kekuatan utama dalam industri film,” ujarnya.
“Mudah-mudahan kerja sama ini akan menciptakan peluang baru di bidang animasi yang bisa diangkat menjadi film,” tambahnya.
Saat ini, film animasi di Indonesia belum bisa bersaing dengan film live action dalam hal popularitas. Hal ini terlihat dari tidak adanya film animasi yang berhasil menembus angka 1 juta penonton. Jumlah film animasi yang dirilis setiap tahun juga tergolong sedikit. Misalnya, sepanjang Januari hingga Juli 2024, hanya satu film animasi, *Si Juki the Movie: Harta Pulau Monyet*, yang ditayangkan di bioskop.
Namun, industri film animasi Indonesia sebenarnya memiliki potensi. Beberapa judul film animasi telah mencuri perhatian, seperti *The Battle of Surabaya* (2015), *Si Juki the Movie* (2017), *Adit Sopo Jarwo – The Movie* (2021), *Nussa* (2021), dan *Kiko in the Deep Sea* (2023). *Nussa* bahkan berhasil menjadi film animasi terlaris kedua di Indonesia pada 2021 dengan 445.837 penonton, hanya kalah dari *Makmum 2* yang mencatatkan 1,7 juta penonton.