Sandra Dewi Minta Tidak Membuat Berita Tidak Benar
Bandung, Penjuru – Saksi kasus korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk, Sandra Dewi, meminta wartawan untuk tidak menyebarkan berita hoaks setelah menjalani pemeriksaan selama lima jam oleh penyidik Kejaksaan Agung.
“Didoakan ya, didoakan ya. Jangan membuat berita palsu. Tolong lihat data yang akurat,” ujar Sandra Dewi ketika meninggalkan gedung Kejaksaan Agung RI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Kamis.
Ketika ditanya oleh para awak media tentang berita palsu yang dimaksud, Sandra Dewi memilih untuk tidak berkomentar dan langsung melintasi barisan wartawan yang berada di depannya.
Sandra Dewi tiba untuk memenuhi panggilan penyidik pada pukul 09.25 WIB dan meninggalkan gedung pada pukul 14.14 WIB. Saat keluar, dia tetap tersenyum kepada para awak media yang telah menunggunya di pintu depan gedung Kejaksaan Agung.
Sandra Dewi tidak memberikan banyak informasi kepada awak media. Setelah memberikan pesan singkat kepada mereka, dia langsung masuk ke dalam mobil Toyota Kijang Innova berwarna hitam.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Kuntadi, menyatakan bahwa tim penyidik memeriksa Sandra Dewi untuk mengetahui aliran uang hasil korupsi yang dilakukan oleh suaminya, Harvey Moeis.
“Dalam rangka untuk memilah mana yang diduga ada kaitannya dengan tindak pidana yang diduga dilakukan oleh saudara HM, mana yang tidak terkait,” kata Kuntadi pada saat yang sama.
Kuntadi menjelaskan bahwa Sandra Dewi dianggap sebagai salah satu saksi yang mengetahui aliran uang hasil korupsi yang dilakukan oleh Harvey Moeis. Keterangan dari Sandra Dewi sangat diperlukan untuk memetakan aset dan rekening mana yang dapat disita oleh kejaksaan sebagai barang bukti.
“Harapannya kita tidak melakukan tindakan yang salah dalam penyitaan, jadi harus melakukan pemilahan dan pemilihan saja,” kata Kuntadi.
Ketika ditanya tentang jumlah rekening dan aset lain yang diperkirakan akan disita oleh kejaksaan, Kuntadi menolak untuk memberikan penjelasan secara rinci. Dia juga menolak memberikan penjelasan ketika ditanya apakah ada nama saksi lain yang akan diperiksa. “Nanti saja, lengkapnya nanti,” katanya.
Pada hari Senin, penyidik Jampidsus melakukan penggeledahan di rumah Harvey Moeis dan Sandra Dewi. Selama penggeledahan, penyidik menyita dua unit mobil mewah, yakni satu unit mobil Rolls Royce warna hitam dan satu unit mobil Mini Cooper S Countryman F60 warna merah dengan nomor polisi B 883 SDW.
Mobil Rolls Royce tersebut diketahui sebagai hadiah ulang tahun yang diberikan oleh Harvey Moeis kepada Sandra Dewi, yang kemudian dipublikasikan oleh keduanya di media sosial.
Selain itu, tim penyidik juga menemukan sejumlah barang, namun saat ini masih dalam proses verifikasi keasliannya oleh ahli sehingga belum dapat dilakukan tindakan penyitaan.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, menyatakan bahwa penyidik telah memeriksa 174 saksi dalam perkara ini dan menetapkan 16 orang sebagai tersangka.
Ketut menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan artis ini akan dimintai keterangan oleh penyidik.
“Selama penyidik memerlukan untuk menjelaskan suatu perkara, siapa pun bisa dipanggil. Termasuk tadi istrinya,” kata Ketut pada hari Rabu.
Jampidsus telah menetapkan 16 orang sebagai tersangka, termasuk pengusaha tambang di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta beberapa pejabat PT Timah Tbk.
Selain itu, dua tersangka yang menarik perhatian publik adalah Helena Lim, manajer PT QSE, dan Harvey Moeis, yang merupakan perpanjangan tangan dari PT RBT.
Dalam perkara ini, penyidik juga menetapkan satu tersangka terkait dengan perintangan penyidikan yang disingkat sebagai TT.