Olphi Disya Arinda M.Psi., seorang psikolog klinis dari Universitas Indonesia, menekankan bahwa pekerja harus memiliki waktu rehat yang baik dengan memilih hobi atau aktivitas yang berbeda dari rutinitas bekerja mereka. Disya mengatakan dalam sebuah diskusi di Jakarta pada hari Jumat bahwa banyak pekerja kurang memanfaatkan waktu rehat mereka, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada produktivitas mereka.
“Cobalah cara istirahat yang sangat berbeda dengan aktivitas kita bekerja agar istirahat bisa maksimal,” kata Disya.
Dia menceritakan salah satu kasus yang pernah ia tangani tentang seorang karyawan kantoran yang memiliki rutinitas berinteraksi dengan komputer setiap hari. Meskipun karyawan tersebut mengambil waktu istirahat untuk menghindari kelelahan fisik dan mental, ia tetap tidak produktif dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
Setelah mempelajari masalah ini lebih lanjut, ternyata klien tersebut memilih untuk bersantai dengan bermain media sosial, yang sebanding dengan aktivitas sehari-harinya di tempat kerja.
Menurut Disya, “Niat awalnya adalah untuk mengambil jeda dan istirahat, tetapi sayangnya setelah bermain media sosial, ia malah menerima banyak informasi dan menjadi terganggu. Nah, sebaiknya kita tidak mengisi waktu istirahat dengan sesuatu yang memerlukan pemikiran keras.”
Menurut Disya, cara yang baik untuk mengatasi tekanan dan stres adalah dengan memilih kegiatan atau hobi yang berbeda dari rutinitas pekerjaan saat beristirahat. Ini juga membantu karyawan membuat prioritas dalam hidup mereka.
Dengan memiliki waktu istirahat yang baik, karyawan dapat mengatasi konflik di tempat kerja dan mengurangi risiko lelah. Selain itu, Kementerian Kesehatan merekomendasikan agar karyawan usia produktif tidur 7 hingga 9 jam setiap malam untuk menjaga kesehatan fisik dan mengurangi stres.