spot_img

Selamat Hari Perempuan Sedunia! Menelusuri Jejak Sejarah Panjang Hari Perempuan Sedunia

Date:

Selamat Hari Perempuan Sedunia! Menelusuri Jejak Sejarah Panjang Hari Perempuan Sedunia

Bandung, Penjuru – International Women’s Day, atau Hari Perempuan Sedunia, dirayakan setiap tanggal 8 Maret setiap tahun oleh berbagai negara di seluruh dunia. Perayaan ini secara resmi diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1977, namun sejarahnya bermula pada awal abad ke-20.

Perayaan Hari Perempuan Sedunia pertama kali dilakukan pada 28 Februari 1909 di Amerika Serikat. Partai Sosialis Amerika menetapkan tanggal tersebut untuk menghormati pemogokan pekerja garmen pada tahun 1908 di New York, di mana para pekerja perempuan memprotes kondisi kerja yang tidak etis.

Pada awal abad ke-20, terjadi pergolakan besar di dunia industri yang memicu keresahan dan perdebatan kritis di kalangan perempuan. Penindasan dan ketimpangan yang mereka alami mendorong mereka untuk menjadi lebih vokal dan aktif dalam memperjuangkan perubahan. Salah satu momen penting terjadi pada tahun 1908, ketika 15.000 perempuan berbaris di New York City untuk menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak suara.

Gerakan ini terus berkembang, dan pada tanggal 28 Februari 1909, melalui deklarasi Partai Sosialis Amerika, diperingati sebagai Hari Perempuan Nasional di seluruh Amerika Serikat. Kemudian, pada tahun 1910, dalam Konferensi Wanita Buruh Internasional kedua di Kopenhagen, Clara Zetkin mengusulkan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional, yang disambut baik oleh lebih dari 100 perempuan dari 17 negara yang hadir dalam konferensi tersebut.

Pada tahun 1911, Hari Perempuan Internasional dirayakan untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada tanggal 19 Maret, di mana lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki turut serta dalam demonstrasi yang mengkampanyekan hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, dan memegang jabatan publik, serta untuk mengakhiri diskriminasi.

Namun, tragedi Kebakaran Segitiga yang terjadi pada tanggal 25 Maret 1911 di New York City, yang merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja, menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang ketenagakerjaan di Amerika Serikat. Hal ini kemudian menjadi fokus acara Hari Perempuan Internasional berikutnya.

Pada tahun 1917, Hari Perempuan Internasional disepakati untuk dirayakan setiap tanggal 8 Maret. Enam dekade kemudian, Perserikatan Bangsa-Bangsa merayakan International Women’s Day untuk pertama kalinya pada tahun 1977.

Pada Desember 1977, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menetapkan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional, yang akan dirayakan setiap hari dalam setahun oleh Negara-negara Anggota sesuai dengan tradisi sejarah dan nasional mereka.

Pada tahun 1996, PBB mengumumkan tema tahunan pertama mereka, “Merayakan Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan”. Setiap tahun setelahnya, PBB menetapkan tema tahunan untuk perayaan ini, termasuk “Wanita di Meja Perdamaian” (1997), “Wanita dan Hak Asasi Manusia” (1998), dan “Dunia Bebas dari Kekerasan Terhadap Kekerasan Wanita” (1999).

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...