“Seniman Palembang Menyayangkan Pembangunan Patung Soekarno yang Kurang Mirip.”
Seorang seniman perupa dari Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Martha Astra Winata, menyatakan kekecewaannya dengan pembangunan patung tokoh proklamator Soekarno di Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Patung, yang dibuat dengan biaya sekitar Rp500 juta, tidak memiliki kemiripan wajah dengan tokoh, kata Marta.
Martha berpendapat bahwa patung Soekarno harus dihentikan jika tidak selaras dengan foto atau dokumen aslinya. Martha menyarankan agar pemerintah kabupaten Banyuasin memilih seorang seniman patung dengan pengalaman. Dia juga menekankan pentingnya melibatkan seniman lokal yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam membuat patung jika mereka ingin melanjutkan proyek ini.
Marta mencontohkan Suparman, Sigit, dan Syamsul Makrub, beberapa seniman patung yang berpengalaman dan dapat diandalkan. Dia percaya bahwa jika mereka terlibat dalam pembangunan patung Soekarno di Banyuasin, hasilnya akan memuaskan.
Ali Goik, seniman lain, mengatakan bahwa membuat patung membutuhkan keahlian khusus, terutama untuk membuat sosok tokoh. Ali Goik mengkritik bahwa patung Soekarno yang sedang dibangun terlihat gembul dan wajahnya datar. Dia juga mengatakan bahwa patung harus memperhatikan dengan seksama postur tubuh, lekuk tubuh, dan wajah tokoh tersebut.
Ali Goik menyarankan agar pemerintah daerah yang ingin membangun patung tokoh tertentu harus melibatkan seniman lokal yang teruji kemampuannya dan memiliki karya yang diakui oleh masyarakat luas untuk menghindari situasi serupa terjadi di daerah lain.