Serangan Pemukim Israel Terhadap Jemaah Palestina
Serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel pada Senin (18/12) menewaskan sejumlah jemaah Palestina yang sedang melaksanakan shalat magrib di Masjid Ibrahimi di Hebron, wilayah selatan Tepi Barat. Kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan bahwa dalam peristiwa tertentu, pemukim Israel menggunakan semprotan merica yang menyebabkan sesak napas dan luka bakar pada jemaah Palestina.
Kekhawatiran terkait keamanan jemaah yang beribadah di masjid tersebut meningkat setelah Wafa menyatakan bahwa penyerangan tersebut dilakukan di bawah pengawasan tentara Israel. Sebagian besar video yang diunggah oleh pegiat media sosial menampilkan jemaah Palestina yang batuk-batuk dan tergeletak sebagai akibat dari serangan tersebut.
Otoritas Israel belum memberikan pernyataan atau tanggapan terkait serangan terhadap jemaah Palestina. Peristiwa ini menambah catatan buruk tentang keamanan Masjid Ibrahimi. Pada tahun 1994, pemukim ekstremis Yahudi Baruch Goldstein membunuh 29 jemaah Palestina.
Sejak kejadian itu, pemerintah Israel membagi kompleks masjid ini menjadi dua bagian, memberi jemaah Muslim dan Yahudi ruang terpisah. Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan pada Juli 2017 untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia karena pentingnya sejarah dan kebudayaan di wilayah tersebut.
Kota Hebron, tempat tinggal sekitar 500 pemukim Yahudi dan 160.000 Muslim Palestina, terus menjadi sumber konflik karena pemukim tinggal di daerah kantong khusus Yahudi yang dijaga ketat oleh pasukan Israel. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan dan perlindungan hak asasi manusia bagi warga sipil yang menjalankan ibadah di tengah ketegangan politik yang terus berlanjut di wilayah tersebut.