Setiap Hari 1.000 Warga Indonesia Diduga Terkena Kanker, Ini Gejalanya!
Terkena Kanker menjadi momok menakutkan bagi banyak orang karena tingginya tingkat kematian yang disebabkannya di seluruh dunia. Penyakit ini dapat berkembang di berbagai bagian tubuh manusia dan seringkali sulit dideteksi pada tahap awal.
Menurut detikhealth, setiap hari terdapat penambahan sekitar 1.000 kasus kanker baru di Indonesia. Dengan populasi Indonesia yang mendekati 280 juta jiwa, diproyeksikan kasus kanker akan meningkat sebesar 65,1 persen dalam dua dekade mendatang.
Apa yang menyebabkan lonjakan kasus kanker yang signifikan?
Menurut penelitian dari Kelompok Staf Medik (KSM)/Instalasi Pelayanan Terpadu (IPT) Onkologi Radiasi RSCM, sebagian besar masyarakat (59,8 persen) tidak memiliki pengetahuan tentang program Gerakan Hidup Sehat Masyarakat (GERMAS), yang mencakup gaya hidup sehat termasuk pola makan dan olahraga. Bahkan, mayoritas (79,4 persen) tidak pernah mengikuti penyuluhan kesehatan.
Kurangnya pengetahuan ini, bersama dengan kurangnya akses tes kanker, menyebabkan sebagian besar kasus kanker baru ditemukan pada stadium lanjut, mencapai sekitar 65 persen.
Prediksi Lonjakan Kasus Kanker
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa jumlah penderita kanker di seluruh dunia akan meningkat hingga 77 persen atau mencapai 35 juta pada tahun 2050.
Pada tahun 2022, terdapat 20 juta kasus kanker yang didiagnosis di 185 negara dan melibatkan 36 jenis penyakit kanker. Negara-negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi diperkirakan akan mengalami peningkatan kasus terbesar, dengan tambahan sekitar 4,8 juta kasus baru pada tahun 2050.
Meskipun peningkatan kasus kanker paling signifikan terjadi di negara-negara dengan IPM rendah (meningkat sebesar 142%) dan negara-negara dengan IPM sedang (99%).
Indeks Pembangunan Manusia, yang mengukur pencapaian dalam umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak, memainkan peran penting dalam memahami tren kanker di seluruh dunia.