spot_img

Sistem Interlock sebagai Solusi Perundungan di Lingkungan Sekolah

Date:

Sistem Interlock sebagai Solusi Perundungan di Lingkungan Sekolah

Bandung, Penjuru – Perundungan (bullying) di kalangan remaja semakin menjadi perhatian serius, tidak hanya di sekolah pinggiran, tetapi juga di sekolah elit dan pondok pesantren. Data dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) pada tahun 2023 mencatat peningkatan kasus perundungan di sekolah, mencapai 30 kasus dibandingkan dengan 21 kasus pada tahun sebelumnya.

Presiden Jokowi, dalam pembukaan Kongres XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta pada Sabtu (2/3), menyoroti tingginya jumlah kasus perundungan, kekerasan, dan pelecehan di sekolah yang bahkan menyebabkan korban jiwa. Jokowi menekankan pentingnya sekolah sebagai tempat belajar, bermain, dan bersosialisasi yang aman dan nyaman bagi setiap anak.

Dalam upaya mengatasi kasus perundungan, Pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) di sekolah yang bertugas mengawasi berbagai bentuk kekerasan sesuai dengan Permendikbud No 46/2023. Satgas ini melibatkan semua unsur sekolah dan orang tua murid.

Meskipun demikian, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai bahwa upaya satgas masih belum maksimal dalam menumbuhkan efek jera pada anak-anak yang melakukan perundungan. Tim satgas perlu lebih aktif dalam membangun kesadaran di sekolah untuk melindungi siswa dari berbagai kasus kekerasan.

Peristiwa perundungan sering terjadi di sekitar sekolah oleh kakak kelas secara berkelompok. Para pelaku sering merasa lebih kuat untuk menyakiti korban karena merasa tergabung dalam geng sekolah. Kekerasan sering dilakukan dengan menggunakan pakaian seragam sekolah atau seragam Pramuka.

Namun, masih ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kasus perundungan. Kenakalan remaja, kebutuhan akan pertemanan, dan penampilan para guru juga mempengaruhi situasi tersebut. Banyak guru yang kurang profesional dan kurang memberikan kasih sayang kepada siswa, sementara beberapa siswa merasa tertekan karena kurangnya perhatian dari guru.

Dalam mengatasi perundungan, penting untuk membangun hubungan pertemanan yang akrab antara guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui sistem interlock, di mana semua unsur sekolah merasa terikat untuk saling peduli dan saling mengawasi.

Dengan sistem interlock, semua pihak dalam sekolah dapat saling mendukung dan menghargai satu sama lain. Pertemanan yang baik akan menumbuhkan keakraban dan kesetaraan, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi siswa.

Dalam menjalankan sistem interlock, komunikasi interpersonal menjadi kunci penting untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis di sekolah. Dengan demikian, perundungan di sekolah dapat diatasi dan siswa dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam lingkungan belajar mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...