Spesialis Gizi Merekomendasikan Memulai Berbuka Puasa dengan Takjil
Bandung, Penjuru – Pakar gizi dr. Luciana Sutanto MS, Sp.GK menyarankan untuk memulai berbuka puasa dengan makanan dalam porsi kecil yang memiliki rasa manis atau takjil. Tujuannya adalah untuk merangsang saluran pencernaan dan mengembalikan kadar gula darah setelah berpuasa selama 12 jam.
Menurut Luciana, yang merupakan lulusan spesialis gizi klinik Universitas Indonesia, setelah mengonsumsi makanan porsi kecil saat berbuka, seseorang dapat melanjutkan dengan makanan utama yang kaya gizi setelah melakukan ibadah sholat maghrib. Makan malam tambahan dapat dilakukan setelah sholat tarawih, sementara makanan utama kembali dikonsumsi saat sahur.
Bagi individu yang menderita penyakit seperti refluks gastroesofagus (GERD), disarankan untuk menghindari makanan pedas dan asam berlebihan baik saat berbuka maupun sahur.
Luciana menekankan, “Hindari makanan yang dapat memperparah kondisi GERD seperti makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam.”
Sementara itu, untuk penderita diabetes, Luciana menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli medis sebelum memutuskan untuk berpuasa.
“Dalam kondisi diabetes, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apakah kondisi diabetesnya masih memungkinkan untuk berpuasa,” tambahnya.
Dalam sebuah diskusi daring pada Sabtu (24/2), dokter spesialis penyakit dalam dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Martha Rosana, Sp.PD, mengungkapkan bahwa penderita diabetes memiliki risiko komplikasi jika pola makan dan minumnya berubah selama bulan puasa. Mereka berisiko mengalami hipoglikemia (gula darah rendah), hiperglikemia (gula darah tinggi), dehidrasi, dan ketoasis diabetikum (komplikasi akut).
Konsultasi dengan dokter sebelum berpuasa sangat penting agar penderita diabetes mendapatkan informasi yang tepat tentang penggunaan obat-obatan, pemantauan kesehatan, dan penilaian risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Rekomendasi dari para ahli gizi tersebut memberikan panduan yang berharga bagi umat Muslim dalam menjaga kesehatan saat berpuasa, serta memastikan bahwa proses berbuka puasa dilakukan secara optimal untuk kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.