Sri Mulyani Menegaskan Hati-Hati dalam Pelaksanaan Blokir Anggaran Kementerian
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa kebijakan automatic adjustment (AA) sebesar 5% terhadap anggaran kementerian dan lembaga (K/L) dilaksanakan dengan cermat. Langkah ini telah menarik perhatian dari berbagai K/L.
Menurutnya, kebijakan ini didasarkan pada catatan kinerja semua K/L dalam penggunaan anggaran. Oleh karena itu, Sri Mulyani berharap bahwa kebijakan ini tidak akan mengganggu belanja prioritas dari setiap K/L.
“Dalam beberapa kasus, anggaran yang terealisasi mencapai 95%-96%, itulah sebabnya kami menetapkan 5%, dengan harapan tidak akan mempengaruhi prioritas belanja K/L,” ujarnya dalam konferensi pers pada Senin (24/6/2024).
Isa Rachmatawarta, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, sebelumnya menjelaskan bahwa automatic adjustment dilakukan dengan menahan sejumlah anggaran masing-masing K/L sebesar 5%.
“Tindakan ini bertujuan untuk mendorong efisiensi pengeluaran dan mengarahkan prioritas pada belanja yang esensial. Ini adalah tujuan sebenarnya dari kebijakan automatic adjustment,” kata Isa.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa kementeriannya juga terkena dampak dari kebijakan automatic adjustment yang diterapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Akibat kebijakan tersebut, anggaran Kementerian Pertanian terblokir sebesar Rp453 miliar pada tahun ini. Menurutnya, pemblokiran sementara ini sesuai dengan surat dari Kementerian Keuangan tertanggal 29 Desember 2023 mengenai automatic adjustment.
“Kementan harus menanggung automatic adjustment sebesar Rp453,04 miliar,” ungkap Amran.
Artikel tersebut dapat ditulis ulang sebagai berikut:
“Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan kebijakan automatic adjustment (AA) sebesar 5% terhadap anggaran kementerian dan lembaga dilakukan dengan hati-hati. Kebijakan ini menuai sorotan dari berbagai K/L.
Menurutnya, kebijakan ini dilakukan berdasarkan track record semua kementerian dan lembaga (K/L) dalam serapan belanja. Oleh karena itu, dia berharap kebijakan ini tidak mempengaruhi belanja prioritas K/L.
“Itu ada yang 95%-96%, makanya kita katakan 5% itu kita harap tidak mempengaruhi prioritas K/L,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (24/6/2024).
Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatawarta sebelumnya mengungkapkan automatic adjustment hanya dilakukan dengan menahan sejumlah anggaran di masing-masing K/L sebesar 5%.
“Ini agar mereka berhemat dan kemudian membuat prioritas yang mana belanja penting. Ini yang sebenarnya dilakukan lewat automatic adjustment,” kata Isa.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan kementeriannya ikut terimbas kebijakan automatic adjustment atau pemblokiran sementara anggaran oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Akibat kebijakan itu, anggaran kementeriannya terblokir Rp453 miliar di tahun ini. Menurutnya, pemblokiran anggaran sementara ini sejalan dengan surat Kementerian Keuangan bertanggal 29 Desember 2023 perihal automatic adjustment.
“Belanja K/L di Kementan dibebankan automatic adjustment sebesar Rp453,04 miliar,” ujar Amran.”