Sri Mulyani Minta Bea Cukai Membebaskan Alat Pembelajaran Siswa SLB Hari Ini
Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meminta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) di Bandara Soekarno-Hatta untuk membebaskan bea masuk untuk alat pembelajaran siswa tunanetra di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Sri Mulyani, yang biasa disapa Ani, langsung memerintahkan stafnya untuk menyelesaikan masalah yang viral belakangan ini. Bahkan, ia turun langsung ke Kantor DJBC Soetta untuk menindaklanjuti.
“Dalam akun Instagram pribadinya @smindrawati, Ani menyatakan, ‘Saya telah meminta kepada Bea Cukai untuk segera menyelesaikan masalah ini, termasuk kebutuhan di dalam kelengkapan dokumentasi dan juga perlakuan bea masuk yang bisa dikecualikan untuk barang hibah, apalagi untuk keperluan sekolah luar biasa,'” ujar Ani pada Minggu (28/4).
“Ia menegaskan bahwa Bea Cukai Soekarno-Hatta akan menyelesaikan masalah ini pada Senin (29/4) dengan pihak sekolah luar biasa, dan diharapkan hal ini dapat terselesaikan dengan baik,” tambahnya.
Sebelumnya, alat bernama taptilo yang dihibahkan untuk SLB di Jakarta tersebut terhenti di Bea Cukai Soekarno-Hatta setelah dikirim dari Korea Selatan. DJBC Soetta menyatakan bahwa mereka telah langsung berkoordinasi dengan SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta setelah masalah ini menjadi perhatian publik. Langkah tersebut diambil untuk menangani fasilitas bebas bea masuk dan pajak.
Mereka menjelaskan bahwa mereka meminta beberapa data terkait barang impor tersebut karena merupakan hibah. Bea Cukai Soetta menambahkan bahwa proses administrasi tersebut juga melibatkan koordinasi dengan dinas terkait di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Komitmen Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam menangani masalah bea masuk alat pembelajaran untuk siswa tunanetra di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta, menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam mendukung pendidikan inklusif dan menyediakan akses yang lebih luas bagi semua kalangan.