Gubernur DIY Mengingatkan Masyarakat untuk Waspada Membuang Puntung Rokok selama Musim Kemarau
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta warganya untuk berhati-hati saat membuang puntung rokok di hutan atau lahan yang tanamannya telah kering. Hal ini disebabkan oleh risiko mudah terbakarnya tanah saat musim kemarau.
Sebagai tanggapan atas kebakaran di Lapangan Sultan di Yogyakarta pada Jumat, Sri Sultan berkata, “Karena kondisi seperti ini, saya tidak tahu terbakarnya lahan itu karena buang tegesan (puntung rokok) atau apa saya tidak tahu persis kondisi riilnya itu.”
Gubernur menjelaskan bahwa musim kemarau membuat tanaman yang sudah kering mudah terbakar, terutama setelah beberapa bulan tidak ada hujan, yang menyebabkan kebakaran lahan atau hutan di wilayah DIY. Dia juga mengatakan bahwa tanah kering dan tanaman yang berwarna coklat lebih rentan terbakar, terutama jika puntung rokok dibuang secara tidak sengaja.
Sri Sultan juga mengatakan bahwa prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa musim kemarau akan berlanjut hingga dua bulan ke depan.
Menurutnya, “Dari BMKG dikatakan bahwa sampai Oktober akan kering, jadi harapan saya dari kondisi kering itu ya hati-hati. Masuk ke hutan atau tanaman yang kering-kering memiliki risiko terbakar yang sangat tinggi, jadi hati-hati saja.”
Sebaliknya, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan bahwa pembakaran sampah sembarangan, yang kemudian ditinggalkan tanpa memastikan bahwa api benar-benar padam, adalah salah satu penyebab kebakaran hutan atau lahan pada musim kemarau.
“Tentu membakar sampah secara sembarangan adalah tindakan yang sangat berbahaya, maka jangan lakukan itu, karena jika itu membahayakan orang lain malah berakibat hukum,” kata Abdul Halim.