Staf Ahli Kasad : Perlawanan terhadap Paham Radikal Memerlukan Tindakan yang Bersifat Radikal
Mayjen TNI Gabriel Lema, Staf Ahli Kasad Bidang Politik Keamanan Nasional. Menekankan betapa pentingnya memerangi ideologi radikal dengan melakukan tindakan yang radikal juga. Dalam sebuah pernyataan kepada wartawan di Kupang pada hari Jumat. Ia menyatakan bahwa penanaman 30 bibit pohon cendana secara simbolis di lapangan Asrama TNI AD di Kota Kupang merupakan tindakan radikal untuk mencegah munculnya paham-paham radikal.
Mayjen TNI Gabriel Lema mengatakan bahwa paham-paham radikal cenderung menciptakan suasana kehidupan yang tidak mencerminkan kebersamaan dan kekeluargaan, dan berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat Indonesia dapat menggunakan istilah “radikal” untuk memulai dengan berpikir dan bertindak secara radikal dalam konteks yang positif.
Dia percaya bahwa tindakan radikal tidak selalu harus terlihat luar biasa. Tindakan yang lebih sederhana, seperti mengembalikan nilai-nilai budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat terlakukan. Menurutnya, budaya saling menjaga dan menghormati masyarakat NTT dapat menganggap sebagai tindakan radikal yang positif.
Mayjen TNI Gabriel Lema menekankan bahwa dunia modern memengaruhi generasi muda saat ini. Terutama karena mereka terus terpapar teknologi seperti ponsel pintar sejak bangun tidur. Akibatnya, dia menyarankan agar anak-anak saat ini “terbentengi” dengan kultur budaya masyarakat NTT agar mereka tidak mudah terpapar ideologi radikal.
NTT telah lama terkenal sebagai provinsi dengan toleransi tinggi, kata Yohanes Oktavianus, Kepala Kesbangpol NTT. Namun, paham radikal selalu antisipasi untuk mencegah menyebar di provinsi kepulauan tersebut. Berharap bahwa tindakan seperti menanam pohon cendana dan memasukkan nilai-nilai budaya positif ke dalam masyarakat dapat membantu mencegah paham radikal di NTT.