Stafsus Presiden : Pembangunan Manusia sebagai Fondasi Utama Peradaban Besar
Ari Dwipayana, Koordinator Stafsus Presiden, menekankan bahwa pembangunan manusia adalah komponen penting dari peradaban yang besar. Pada Selasa, 14 November, dia membuat pernyataan tersebut di 1st International Conference & Symposium on Applied Buddhism & Buddhayana Spirit Movement (ISAMBUDDHA) 2023, yang terselenggarakan oleh STIAB Jinarakkhita di Lampung.
Beberapa Poin Fondasi Utama Peradaban Besar :
Adanya Peran Manusia dalam Pembentukan Peradaban :
Ari Dwipayana menekankan bahwa kemajuan peradaban besar tidak terlepas dari kekuatan manusia. Sebagai modal dasar, manusia menjadi pendorong utama kemajuan teknologi dan pengetahuan. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pembangunan manusia harus menjadi prioritas utama sebagai dasar peradaban yang kuat.
Informasi Hybrid dan Transdisipliner :
Ari mendorong siswa Buddhis untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan hybrid karena perkembangan pengetahuan dan teknologi yang semakin transdisipliner. Berharap mahasiswa menjadi generasi muda yang cerdas, terdidik, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan mengintegrasikan berbagai pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu.
Kejujuran dan Karakter :
Ari menegaskan bahwa tidak hanya kecerdasan yang diperlukan ; Moralitas dan integritas juga sangat penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Dia mencontohi Siddharta Gautama dan guru agama lain, seperti Ashin Jinnarakkhita, untuk menekankan betapa pentingnya belajar dari guru agama.
Pentingnya Institusi Agama Buddha :
Ari percaya bahwa sekolah agama Buddha harus terus mendorong siswanya untuk meneladani perjalanan dan perjuangan Maha Nayaka Sthavira Ashin Jinarakkhita, bhikku asli Indonesia pertama di era modern. Ini mencakup pendidikan yang berkelanjutan, peningkatan kepedulian sosial, pengasahan keagamaan, dan transformasi ilmu pengetahuan menjadi amal nyata.
Movement of the Buddhayana Spirit :
Ari menyimpulkan dengan mengatakan bahwa semangat gerakan Buddhayana harus pertahankan. Semangat gerakan Buddhayana berarah untuk terus menginspirasi dan membimbing dalam mewujudkan perubahan positif bagi individu dan masyarakat. Karena ia mengingatkan bahwa ilmu hanya akan bermanfaat jika kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
Dihadiri oleh 20 pembicara dari 9 negara, serta 64 pemakalah dan 74 pembicara, konferensi tersebut menjadi tempat penting untuk berbicara tentang masalah keagamaan, keilmuan, dan kemanusiaan. Sebagai ahli, Ari Dwipayana memberikan kontribusi yang berharga untuk meningkatkan pemikiran di seluruh dunia.
Kesimpulan :
Ari Dwipayana menegaskan bahwa pembangunan peradaban yang berkelanjutan tidak terlepas dari investasi utama pada pembangunan manusia. Fondasi kuat ini, yang mencakup pemahaman transdisiplin dan keterampilan hybrid, integritas, dan karakter, menjadi kunci untuk menghadapi tantangan kompleks zaman ini. Perguruan tinggi agama Buddha mengingatkan untuk terus menjadi sumber inspirasi dan keteladanan, dengan harapan ilmu yang terperoleh mahasiswa dapat teraplikasikan dalam amal nyata. Semangat gerakan Buddhayana menjadi pendorong untuk menciptakan perubahan positif, tidak hanya bagi individu, tetapi juga untuk masyarakat secara luas. Dengan demikian, pemikiran dan arahan dari konferensi ini menjadi landasan berharga dalam memandu perjalanan pembangunan peradaban di masa depan.