Standard Chartered : Perekonomian Indonesia Masih dalam Fase Ekspansi
Ekonom Senior Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra, menilai bahwa perekonomian Indonesia masih dalam fase ekspansi meskipun di tengah situasi ketidakpastian global saat ini. Hal ini tercermin dari pertumbuhan pinjaman yang kuat sebesar 11,3 persen secara tahunan pada Februari 2024, meningkat dari 10,4 persen pada Desember 2023, serta perbaikan dalam pinjaman luar negeri swasta non-bank.
Meskipun begitu, Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2024 menjadi 5,1 persen dari sebelumnya 5,2 persen. Hal ini disebabkan oleh pemasukan dari pemilu yang lebih kecil dari perkiraan sebelumnya.
Aldian menjelaskan bahwa meskipun ketidakpastian politik telah berkurang setelah pemilihan presiden dan wakil presiden, namun peningkatan investasi yang signifikan tidak diharapkan terjadi dalam waktu dekat. Transisi pemerintahan, termasuk pembentukan kabinet, mungkin akan memakan waktu hingga akhir 2024, sementara pemilihan kepala pemerintahan daerah akan diadakan pada November mendatang.
Dari sisi inflasi pangan yang tinggi juga dapat mengurangi belanja konsumen, terutama di kalangan rumah tangga berpendapatan rendah. Standard Chartered juga memperkirakan pertumbuhan PDB global tetap sebesar 3,1 persen, tanpa perubahan dari tahun sebelumnya.
Sarah Hewin, Head of Research, Europe and Americas, Standard Chartered Bank, menambahkan bahwa aktivitas global kemungkinan akan pulih secara bertahap seiring dengan pembatasan kebijakan moneter yang berkurang, sementara kebijakan penurunan suku bunga akan mendukung pertumbuhan global yang lebih kuat pada tahun 2025.
Pada akhirnya, keputusan bank-bank sentral besar dalam menurunkan suku bunga akan menjadi kunci penting, terutama di Amerika Serikat, dan setiap data terkait inflasi dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi fokus utama.