Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan Menurut Psikolog
Psikolog anak dan keluarga, Sani B. Hermawan, menjelaskan bahwa proses mengatasi kehilangan orang yang dicintai merupakan perjalanan emosional yang kompleks, melibatkan berbagai tahapan mulai dari ketidakpercayaan hingga penerimaan.
Menurut Sani, tahapan tersebut mencakup masa tidak percaya, di mana seseorang mungkin meragukan kenyataan kehilangan tersebut, kemudian berlanjut ke tahap rasionalisasi, di mana individu mencari alasan atau memutarbalikkan kejadian yang terjadi.
Tahap berikutnya adalah masa kemarahan dan kesedihan yang bercampur aduk, di mana individu mungkin merasakan perasaan marah dan sedih secara bersamaan.
Namun, Sani menegaskan bahwa pada akhirnya, proses berduka akan menuju pada tahap penerimaan, di mana individu mulai menerima kenyataan dan berdamai dengan keadaan.
Dia juga menekankan bahwa setiap individu dapat mengalami proses berduka dengan cara yang berbeda, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti spiritualitas, kekuatan internal, dukungan sosial, dan bantuan profesional.
Sani menyarankan untuk mendekatkan diri pada Tuhan, mendapatkan dukungan dari keluarga dan orang terdekat, serta berkonsultasi dengan ahli seperti psikolog atau psikiater jika diperlukan, sebagai langkah-langkah penting dalam mengatasi rasa kehilangan.
Dengan penjelasan yang mendalam tentang tahapan mengatasi kehilangan yang disampaikan oleh seorang psikolog, diharapkan pembaca dapat memahami kompleksitas emosi yang terlibat dalam proses berduka. Pengetahuan akan tahapan ini juga bisa menjadi pijakan bagi mereka yang sedang mengalami kehilangan untuk menavigasi perasaan mereka dengan lebih baik.
Dalam memahami bahwa proses tersebut dapat beragam dan unik untuk setiap individu, kita dapat lebih menghargai perjalanan emosional yang dilalui oleh orang yang berduka, serta memberikan dukungan yang lebih efektif dan penuh pengertian. Dengan demikian, artikel ini tidak hanya memberikan wawasan tentang tahapan mengatasi kehilangan, tetapi juga menginspirasi untuk lebih peduli dan memperluas pemahaman tentang kesejahteraan mental.