Tanda-Tanda Psikopat yang Bisa Terlihat Sejak Usia Balita
Gangguan psikopat sering kali tidak disadari karena penderitanya dapat terlihat atau berpenampilan normal, bahkan cenderung mudah disukai oleh banyak orang. Psikopat bisa muncul sejak masa kanak-kanak dan dapat semakin parah seiring bertambahnya usia. Meskipun mereka tidak selalu menunjukkan perilaku kekejaman, ada beberapa ciri yang dapat Anda amati pada anak-anak yang mungkin menunjukkan tanda-tanda gangguan ini.
Dalam terminologi kejiwaan modern, gangguan ini dikenal sebagai Antisocial Personality Disorder (APD). Pada tahun 2013, American Psychiatric Association mendefinisikan APD sebagai gangguan perilaku yang ditandai dengan ketidakmampuan merasakan emosi atau empati pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas dalam manual diagnostiknya. Gangguan ini merupakan kondisi serius yang mencerminkan defisit interpersonal dan dapat dikaitkan dengan perilaku berbahaya.
Meskipun sering digambarkan sebagai karakter jahat dalam film, beberapa penderita psikopat sebenarnya menjadi wirausahawan dan pemimpin bisnis yang sukses. Menurut Very Well Family, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 3% dari pemimpin bisnis mungkin menderita psikopat, sementara sekitar 1% dari populasi dewasa memenuhi kriteria untuk gangguan ini.
Tanda-Tanda Awal Psikopat pada Anak
Penelitian dari Universitas Michigan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa tanda-tanda awal psikopati dapat dikenali pada anak-anak berusia 2 tahun. Pada usia ini, anak-anak mungkin menunjukkan perbedaan dalam empati dan hati nurani. Studi ini menilai perilaku tidak berperasaan dan tidak emosional (CU) pada anak usia 2 hingga 4 tahun berdasarkan ciri-ciri berikut :
- Tidak Merasa Bersalah Setelah Melakukan Kesalahan : Anak tidak menunjukkan rasa bersalah atau penyesalan setelah melakukan kesalahan.
- Hukuman Tidak Mengubah Perilaku : Hukuman atau teguran tidak mempengaruhi perubahan perilaku anak.
- Egois dan Tidak Mau Berbagi : Anak menunjukkan sifat egois dan enggan berbagi dengan orang lain.
- Sering Berbohong : Anak cenderung berbohong dan tidak jujur.
- Licik dan Menyebabkan Kerusakan: Anak mungkin melakukan tindakan licik atau mencoba menyakiti orang lain.
Para peneliti melanjutkan pengamatan terhadap anak-anak ini saat mereka berusia 9 tahun dan menemukan bahwa anak-anak yang menunjukkan masalah perilaku saat balita lebih cenderung mengalami masalah perilaku terkait psikopat di kemudian hari.
Perilaku dan Diagnosis Psikopat pada Anak
Anak-anak dengan psikopat mungkin menunjukkan perilaku yang mirip dengan orang dewasa yang menderita gangguan ini, seperti tindakan menyakiti hewan atau mencoba membunuh hewan untuk kesenangan. Remaja terkadang juga melakukan tindakan menyakiti dan membunuh hewan demi kepuasan seksual, yang sering dikaitkan dengan gangguan psikopati atau kepribadian antisosial.
Tidak ada tes tunggal yang dapat mengonfirmasi apakah seorang anak menderita psikopat, tetapi psikolog menggunakan beberapa instrumen untuk menilai gejala yang dialami anak. Salah satu penilaian yang umum digunakan adalah Youth Psychopathic Traits Inventory (YPI). Tes ini merupakan self-report, di mana remaja diminta menjawab pertanyaan tentang diri mereka sendiri untuk mengukur ciri-ciri kepribadian, bukan perilaku.
Tes YPI Menilai Gejala-Gejala Berikut :
- Tidak Jujur : Anak sering berbohong dan tidak jujur.
- Narsisme : Memiliki sikap egosentris dan merasa superior.
- Berbohong : Cenderung berbohong untuk keuntungan pribadi.
- Manipulasi : Memanipulasi orang lain untuk mencapai tujuan.
- Sifat Tidak Berperasaan : Kurang atau tidak memiliki empati terhadap orang lain.
- Tidak Emosional : Kesulitan merasakan dan mengekspresikan emosi.
- Tidak Punya Belas Kasih : Tidak menunjukkan rasa belas kasihan terhadap orang lain.
- Impulsif : Bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensi.
- Mencari Sensasi : Mencari pengalaman yang menantang atau ekstrem.
- Tidak Bertanggung Jawab : Mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban.