spot_img

Target Digitalisasi UKM Tidak Tercapai, Menkop UKM, Fokus pada Daya Saing

Date:

Target Digitalisasi UKM Tidak Tercapai, Menkop UKM, Fokus pada Daya Saing

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengakui bahwa target digitalisasi untuk sektor UKM tidak akan tercapai tahun ini. Dalam pernyataan yang disampaikan pada Rabu (24/7) di Jakarta, Teten menjelaskan bahwa meskipun digitalisasi merupakan langkah penting, tantangan utama yang dihadapi sektor UKM saat ini lebih berkisar pada daya saing di pasar domestik ketimbang pada aspek digitalisasi itu sendiri.

Fokus Utama : Daya Saing di Pasar Domestik

Teten Masduki menekankan bahwa fokus utama pemerintah tidak hanya pada seberapa banyak UMKM yang berhasil terintegrasi dalam ekosistem digital, melainkan pada seberapa kompetitif mereka dapat bersaing di pasar tersebut. “Isu yang kami hadapi saat ini bukan sekadar berapa banyak UMKM yang masuk ke ekosistem digital, tetapi seberapa kompetitif mereka di pasar tersebut. Selama produk asing masih dapat bersaing dengan bebas, UMKM kita akan terus mengalami kesulitan,” ujarnya.

Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan mendalam pemerintah tentang kondisi UMKM di Indonesia yang kerap menghadapi kesulitan bersaing dengan produk impor yang lebih murah dan berkualitas. Teten mengungkapkan bahwa meskipun banyak pelaku UMKM telah memahami pentingnya bertransaksi secara daring, mereka masih harus berjuang untuk mendapatkan pangsa pasar yang signifikan karena ketidakmampuan mereka bersaing dengan produk asing.

Kapasitas Produksi dan Ketergantungan pada Impor

Salah satu masalah utama yang dihadapi UMKM adalah kapasitas produksi yang terbatas. Teten menjelaskan bahwa banyak UMKM, terutama di sektor kuliner dan fesyen, tidak dapat memenuhi permintaan pasar nasional secara efektif. “Kebanyakan dari UMKM kita, terutama yang di sektor kuliner dan fesyen, kapasitas produksinya tidak bisa untuk pasar nasional. Sehingga banyak yang tidak bisa bertahan lama di e-commerce,” sebut Teten.

Selain itu, ketergantungan pada bahan baku impor juga menjadi masalah signifikan. Banyak produk UMKM yang masih mengandalkan bahan baku dari luar negeri, yang berimbas pada harga produk yang lebih tinggi dibandingkan produk impor. “Banyak produk dalam negeri, khususnya di sektor UMKM, masih bergantung pada bahan baku impor. Ini menyebabkan produk lokal kalah bersaing dengan produk impor yang harganya lebih murah,” tambahnya.

Perlunya Perlindungan dalam Perdagangan Daring

Untuk mengatasi masalah ini, Teten menekankan pentingnya perlindungan terhadap transaksi perdagangan daring. Pemerintah harus memastikan bahwa ada pengaturan yang adil dan melindungi UMKM dari persaingan tidak sehat. “Masalah utama bukanlah kesiapan UMKM untuk digitalisasi, melainkan masalah daya saing. Penting untuk melindungi pengaturan perdagangan daring untuk memastikan UMKM bisa bersaing secara adil,” tandasnya.

Upaya perlindungan ini termasuk pengaturan ketat untuk mencegah praktik perdagangan yang merugikan UMKM dan memastikan bahwa produk lokal memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing di pasar. Pemerintah juga diharapkan untuk terus mendorong inisiatif yang mendukung pengembangan kapasitas produksi UMKM dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.

Strategi ke Depan

Kedepannya, Teten menyarankan agar lebih banyak fokus diberikan pada peningkatan daya saing UMKM dan bukan hanya pada digitalisasi. Ini termasuk memberikan dukungan untuk inovasi, peningkatan kualitas produk, serta pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif. Dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berfokus pada solusi untuk masalah daya saing, diharapkan UMKM dapat lebih berhasil bersaing di pasar domestik dan internasional.

Pemerintah akan terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Kesejahteraan dan keberhasilan UMKM akan memainkan peran penting dalam pencapaian tujuan ekonomi jangka panjang Indonesia, termasuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan mencapai status negara maju.

Teten menutup pernyataannya dengan harapan bahwa upaya kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi efektif untuk masalah daya saing yang dihadapi UMKM saat ini. “Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk meningkatkan daya saing UMKM dan memastikan bahwa mereka dapat beradaptasi dan berkembang di era digital ini,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...