Tidak Ada WNI yang Menjadi Korban Banjir di Dubai
Banjir bandang yang melanda Dubai, Uni Emirat Arab, telah menyebabkan kota tersebut lumpuh. Namun, kabar baiknya adalah tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
Judha Nugraha, Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, menjelaskan bahwa Konsultan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Dubai terdampak oleh banjir karena terputusnya aliran listrik. Meskipun demikian, KJRI tetap beroperasi secara terbatas dan menerima pengaduan jika ada WNI yang membutuhkan bantuan.
“KJRI terus memantau keadaan WNI di Dubai dan wilayah Emirat Utara lainnya yang mungkin terdampak oleh cuaca ekstrem ini, terutama melalui simpul-simpul masyarakat. Sejauh ini, belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban dan membutuhkan bantuan,” ujar Judha.
Meskipun keadaan sudah mulai membaik, dengan genangan air masih terjadi di beberapa tempat, sekolah dan kantor tetap beroperasi dengan sistem work from home (WFH). KJRI Dubai juga sudah mulai beroperasi secara penuh setelah mengalami keterbatasan.
Banjir bandang di Dubai menyebabkan jalan-jalan berubah menjadi sungai, dengan air yang menggenangi rumah-rumah dan tempat usaha. Beberapa video menunjukkan bandara internasional Dubai, yang baru-baru ini dinobatkan sebagai bandara tersibuk kedua di dunia, terendam banjir. Beberapa maskapai penerbangan, termasuk Emirates, melaporkan penundaan penerbangan akibat gangguan operasional bandara.
Emirates bahkan menangguhkan proses check-in bagi penumpang yang berangkat dari Dubai karena kondisi cuaca buruk dan kondisi jalan yang tidak memungkinkan. Bandara Internasional Dubai juga menyarankan masyarakat untuk tidak datang ke bandara kecuali benar-benar diperlukan, mengingat penerbangan terus mengalami penundaan dan dialihkan.
Bilal, seorang penumpang yang terdampar di bandara, mengatakan bahwa dia harus bermalam di bandara bersama ratusan penumpang lainnya karena tidak ada pilihan transportasi lain untuk keluar dari terminal.