Tidak Menghabiskan Antibiotik Sesuai Resep Dokter Dapat Menyebabkan Resistensi, Ini Dampaknya
Menghabiskan Antibiotik obat yang berperan dalam melawan infeksi bakteri dalam tubuh. Penggunaannya umumnya aman dan sering diresepkan untuk mengatasi peradangan seperti flu, pilek, dan sakit tenggorokan. Namun, terdapat kesalahpahaman di masyarakat terkait pemakaian antibiotik, seperti yang diungkapkan oleh seorang pengguna media sosial dengan akun @tanyarlfes pada Senin (15/4/2024). Ia mengingatkan bahwa antibiotik tidak boleh dikonsumsi sembarangan dan harus habis sesuai dengan resep dokter untuk menghindari resistensi antibiotik.
Penjelasan Ahli
Apakah benar bahwa penggunaan antibiotik yang tidak habis bisa menyebabkan resistensi antibiotik? Menurut penjelasan dari ahli, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati, penggunaan antibiotik haruslah sesuai dengan resep dokter dan harus dihabiskan meskipun kondisi tubuh telah membaik. Hal ini dikarenakan penggunaan antibiotik yang tidak sesuai aturan atau tidak sampai habis dapat menyebabkan resistensi antibiotik.
Efek Samping Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik, yang dapat disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Antibiotik biasanya diresepkan untuk mengatasi infeksi bakteri dalam tubuh manusia dengan cara membunuh bakteri atau menghambat pertumbuhannya. Namun, jika antibiotik tidak dikonsumsi sesuai dengan resep dokter atau tidak sampai habis, bakteri yang masih bertahan mungkin merupakan bakteri yang lebih kuat dan menjadi kebal terhadap obat.
Dampak dari resistensi antibiotik tidak hanya terbatas pada keberhasilan pengobatan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit dan membuatnya menjadi lebih parah. Kondisi ini terjadi karena antibiotik tidak lagi efektif dalam melawan kuman, sehingga pasien mungkin memerlukan antibiotik yang lebih kuat dan mahal untuk mengatasi infeksi yang sama.
Dengan demikian, penting bagi pasien untuk menghabiskan antibiotik yang diresepkan oleh dokter, meskipun kondisi tubuh sudah membaik. Hal ini penting untuk mencegah resistensi antibiotik dan memastikan efektivitas pengobatan.