“TikTok Indonesia Mengonfirmasi Tidak Membuka Bisnis Lintas Batas dan Komitmen untuk Dukung UMKM Lokal”.
TikTok Indonesia telah mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk tidak melakukan transaksi internasional di luar negeri sejak peluncuran TikTok Shop di Indonesia.
“Ini adalah komitmen kami untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal di Indonesia,” kata Anggini Setiawan, Head of Communications TikTok Indonesia, di Jakarta pada hari Jumat.
Dia menyatakan bahwa TikTok berkomitmen untuk mendukung UMKM lokal. Setiap penjual yang beroperasi di platform TikTok Shop adalah pengusaha mikro lokal yang telah melewati proses verifikasi dengan menunjukkan KTP atau paspor Indonesia.
Dia menyatakan, “Kami dengan tegas menyatakan bahwa seratus persen penjual platform kami adalah entitas bisnis lokal yang terdaftar atau pengusaha mikro lokal dengan verifikasi KTP atau paspor, sejalan dengan misi pemerintah Indonesia untuk memberdayakan UMKM lokal.”
Anggini juga membantah spekulasi bahwa TikTok berencana membuka bisnis internasional di Indonesia. Ini muncul setelah laporan Financial Times yang menyebutkan bahwa TikTok mengumpulkan data produk laris melalui algoritma data dari platform e-commerce Trendy Beat di Inggris.
Laporan tersebut menyatakan bahwa Trendy Beat berencana untuk menambahkan beberapa produk yang sama dari perusahaan terafiliasi atau dari negeri asal Tiongkok ByteDance untuk dijual melalui Trendy Beat sendiri, dengan tujuan untuk memperluas pangsa pasar di seluruh dunia.
Anggini menyatakan bahwa dia telah memberikan klarifikasi kepada Kementerian Koperasi dan UKM dan meluruskan informasi yang salah tentang Toko TikTok yang tersebar di internet dan media sosial.
Kami tidak akan memulai inisiatif internasional di Indonesia. Anggini menyatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk membangun platform e-commerce atau menjadi distributor yang bersaing dengan UMKM Indonesia yang telah bergabung melalui platform TikTok.
Selain itu, dia menyatakan bahwa bisnis e-commerce TikTok Indonesia didesain untuk pasar domestik karena hal-hal yang berhasil di tempat lain mungkin tidak berhasil di Indonesia.
Fiki Satari, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, sebelumnya menyatakan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM sangat terbuka. Dia juga mengajak semua pihak yang terlibat, terutama dari platform e-commerce dan media sosial, untuk bekerja sama untuk memastikan UMKM naik kelas dan bergabung di platform digital.
Menurutnya, digitalisasi telah membantu UMKM memperluas pasar dan meningkatkan penjualan setelah pandemi.
Namun demikian, ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan UMKM yang bergabung dengan platform e-commerce mendapatkan kesempatan yang sama.
