TPID Banyumas Melakukan Pemantauan Terhadap Ketersediaan Beras di Pasar Tradisional
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Memeriksa Ketersediaan Beras di Pasar Tradisional Purwokerto
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, telah memantau ketersediaan beras di pasar tradisional, terutama di Purwokerto. Kegiatan ini terkait dengan kenaikan harga beras dan kelangkaan beras.
Di Pasar Manis, Purwokerto, Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk meningkatkan kuota dan frekuensi penyaluran beras dari Perum Bulog. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) di pasar konvensional.
Menurut Hanung Cahyo Saputro, pasokan beras SPHP akan ditingkatkan menjadi 25 sak berisi 5 kg untuk setiap kios di pasar. Harga beras medium akan ditetapkan pada Rp10.900/kg dan premium akan ditetapkan pada Rp13.500/kg. Ia menyatakan bahwa semua produk beras SPHP saat ini tersedia di pasar.
Sebagai informasi yang diberikan oleh TPID Banyumas, sebelumnya, setiap kali pasokan beras SPHP datang, beras tersebut langsung habis di pasar. Namun, setelah pengecekan, beras SPHP masih tersedia di pasar tradisional.
Kepala pasar bersama anggota TNI/Polri akan meningkatkan kuota dan memantau ketersediaan beras setiap hari.
Pj Bupati Banyumas menjamin ketersediaan beras di pasar tradisional tetap ada, dan ia juga menyatakan bahwa harga gula pasir sedikit naik, tetapi masih dalam batas wajar.
Menurut Rasiwan, Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas, kuota beras SPHP telah ditingkatkan dari 20 sak per kios menjadi 25 sak per kios mulai Senin. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menjaga ketersediaan beras di Pasar Wage dan Pasar Manis Purwokerto.
Menurut Rasiwan, stok beras Bulog Banyumas saat ini berjumlah 10.300 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Untuk menyambut panen berikutnya pada bulan Maret 2024, mereka berencana menambahnya lagi. Selain itu, Bulog bersedia membantu ketersediaan gula pasir di pasar tradisional yang mengalami kenaikan harga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Titik Pujiastuti, menasihati masyarakat untuk tidak panik dan membeli banyak beras karena stok beras di Bulog masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.